You must strive to diagnose your own character and discover the faults that are infesting it; do not try to analyse the character of others and seek to spot their defects. Life is a campaign against foes; it is a battle with obstacles, temptations, hardships and hesitations. These forces are within every individual and so the battle has to be incessant and perpetual. Like the virus that thrives in the bloodstream, the vices of lust, greed, hate, malice, pride and envy sap the energy and faith, and lead one to untimely fall. Ravana had great scholarship, wealth, power, authority, even the Grace of God – but the viruses of lust and pride lodged in his mind brought about his complete destruction. He could not dwell in peace and joy, even for a moment, after these viruses began their job. Remember, virtue is strength and vice is weakness.
Engkau harus berusaha untuk memeriksa karaktermu sendiri dan menemukan kesalahan yang mengerumuninya; jangan mencoba untuk menganalisa karakter dari orang lain dan berhentilah untuk mencari cacat cela dari mereka. Hidup adalah sebuah kampanye melawan musuh; ini merupakan pertempuran dengan halangan, godaan, kesulitan, dan keragu-raguan. Kekuatan ini ada di dalam setiap diri individu sehingga pertempuran bersifat terus menerus dan kekal. Seperti halnya virus yang tumbuh subur di dalam aliran darah, keburukan nafsu, ketamakan, kebencian, kedengkian, kesombongan, dan iri hati melemahkan energi dan keyakinan dan membawa seseorang pada kejatuhan dengan cepat. Ravana memiliki pendidikan yang tinggi, kekayaan, kekuasaan, dan kewenangan bahkan rahmat dari Tuhan – namun virus berupa nafsu dan kesombongan bersarang di pikirannya dan membawakan kehancuran total baginya. Ia tidak dapat tinggal dalam kedamaian dan suka cita walaupun untuk sementara saja, ketika virus ini memulai pekerjaannya. Ingatlah, kebaikan adalah kekuatan dan sifat buruk adalah kelemahan. (Divine Discourse, 16 Mar 1966)
-BABA
No comments:
Post a Comment