Wednesday, May 17, 2017

Thought for the Day - 17th May 2017 (Wednesday)

Unbelief is the insidious disease that is now rampant amongst people. It sets fire to the tiny shoots of faith and reduces life to cinders and ashes. You have no criterion to judge, yet you pretend to judge. Doubt, anger, poison, illness — all these must be destroyed before they grow. Repeat Rama’s name, whether you have faith or not. That will itself induce faith and create the evidence on which faith can be built. In addition, if you aspire to be a devotee, you must eschew attachment and aversion. You should not be proud if you sing well or decorate your worship room tastefully. There must be a steady improvement in your habits and attitudes; otherwise, spiritual discipline is a vain pastime. Your homes must be immersed in the highest peace (shanti) — undisturbed by any streak of hatred, malice, pride, or envy. No worship or penance can equal the efficacy of obedience, obedience to the command given for your liberation.


Ketidakpercayaan adalah penyakit yang berbahaya dan merajalela di kalangan manusia. Ketidakpercayaan ini memantik api pada tunas kecil keyakinan dan menjadikannya bara api dan abu. Engkau tidak memiliki standar untuk menilai namun engkau berpura-pura menilai. Keraguan, kemarahan, racun, penyakit — semuanya ini harus dihancurkan sebelum semuanya ini tumbuh. Lakukan pengulangan nama Rama, apakah engkau memiliki keyakinan atau tidak. Hal itu sendiri akan meningkatkan dan menciptakan petunjuk tentang keyakinan yang mana yang dapat dibangun. Sebagai tambahan, jika engkau berminat menjadi seorang bhakta, engkau harus menjauhkan diri dari keterikatan dan kebencian. Engkau seharusnya tidak merasa bangga jika engkau menyanyi dengan bagus atau menghias ruang pujamu dengan indah. Harus ada peningkatan yang teratur dalam kebiasaan dan sikapmu; jika tidak, disiplin spiritual adalah sebuah hiburan yang sia-sia. Rumahmu harus diliputi dengan kedamaian (shanti) yang tertinggi  — tidak diganggu oleh berbagai unsur kebencian, kedengkian, kesombongan atau iri hati. Tidak ada pemujaan atau penebusan dosa yang sama dengan keampuhan dari ketaatan pada perintah yang diberikan untuk kebebasanmu. (Divine Discourse, Feb 8,1963)

-BABA

No comments: