A pure devotee is one who possesses the quality of Udasina, being indifferent to external happening. The other quality a devotee must have is being free from egoism and possessiveness. And one should also get rid of the idea of doership and ownership and surrender everything to God. Krishna has declared in the Gita that such a devotee is dear to Him. Such a devotee naturally develops detachment towards all worldly concerns and is indifferent to the happenings in the phenomenal world. He is indifferent to praise or blame, pleasure or pain. Another quality you must have is giving up attachment to the fruits of one's actions. Everything belongs to the Divine. Hence, engage yourself in worthy acts and experience God. Everyone in the divine mission, unaffected by success or failure, joy or sorrow, will receive God's grace abundantly.
Seorang bhakta yang sejati adalah seseorang yang memiliki kualitas Udasina, bersikap tidak tertarik dengan kejadian di luar. Kualitas yang lainnya yang harus dimiliki adalah bebas dari egoisme dan kepemilikan. Dan seseorang yang juga seharusnya melepaskan gagasan sebagai pelaku dan yang memiliki dan menyerahkan semuanya kepada Tuhan. Krishna telah menyatakan dalam Gita bahwa bhakta seperti itu adalah yang dekat dengan-Nya. Bhakta yang seperti itu secara alami mengembangkan tanpa keterikatan pada semua masalah duniawi dan tidak tertarik dengan apa yang terjadi di dunia yang fenomenal ini. Bhakta yang sejati tidak tertarik dengan pujian atau celaan, kesenangan atau penderitaan. Kualitas yang lain yang engkau harus miliki adalah melepaskan keterikatan pada hasil dari perbuatan. Segala sesuatu adalah milik Tuhan. Oleh karena itu, libatkan dirimu sendiri dalam perbuatan yang mulia dan mengalami Tuhan. Siapapun yang ada dalam misi Tuhan, tidak terpengaruh dengan keberhasilan atau kegagalan, suka atau duka cita, akan menerima karunia Tuhan secara melimpah. (Divine Discourse, Oct 3, 1996)
-BABA
No comments:
Post a Comment