Atma-Rama, the Rama who confers eternal joy, is present in your heart. So repeat His Name, it is the Sun that can make the lotus in your heart bloom. Rama is not the son of Emperor Dasaratha but of the ruler of your ten senses (dasendriyas). The recital of Rama’s name must become as automatic, frequent and essential as breathing. The seed letters of Rama are from the Shiva and Narayana mantra, for it is composed of the second letters of both: Na-ra-yana and Na-mah-sivaya. The name Rama endows you with power and all the spiritual capital you need. It also has a form too, and you should picture the form when you repeat the name; then the name becomes concrete and its remembrance is easier. Live always in the presence of that form-filled name. Then life becomes one continuous worship of the Lord.
Atma-Rama, Sri Rama yang menganugrahkan suka cita yang kekal adalah bersemayam di dalam hatimu. Jadi, mengulang-ulang nama-Nya, ini adalah matahari yang dapat membuat bunga teratai hatimu menjadi mekar. Rama bukanlah putra dari raja Dasaratha namun penguasa dari sepuluh indriamu (dasendriyas). Pengulangan nama Rama harus menjadi sebuah hal yang bersifat otomatis, sering, dan mendasar seperti halnya bernafas. Huruf dasar dari nama Rama berasal dari dua huruf dari mantra Shiva dan Narayana: Na-ra-yana dan Na-mah-sivaya. Nama Rama memberikanmu kekuatan dan semua modal spiritual yang engkau butuhkan. Nama suci ini juga memiliki wujud, dan engkau harus membayangkan wujud-Nya ketika engkau mengulang-ulang nama-Nya; kemudian nama menjadi kuat dan mengingatnya menjadi lebih mudah. Hiduplah selalu dalam kehadiran wujud yang diliputi dengan nama. Kemudian hidup menjadi pemujaan secara berkelanjutan pada Tuhan. (Divine Discourse, Sep 02, 1958)
-BABA