It is not enough if you are born a human being with all faculties working well - physical, mental and emotional. You must bring it to perfection using the discriminating intellect, just as a sculptor does, after the stone is brought to a crude shape. Everyone of you must be aware of your kinship with God, the Divinity latent in you and your immense potentiality. You can know this through the exercise of your discrimination and dispassion (viveka and vairagya). Only a human being among all animal creation is capable of this. The royal road to this awareness is shown by the Guru; not every one of the several lakh ‘gurus’ claiming their status are entitled to it. For, the word Gu-ru means, the one who has no darkness in him! When you are earnest, the Lord Himself will guide you. Do not despair; march bravely on. Try to fill every moment with thoughts of God, in some form or the other.
Adalah tidak cukup jika engkau lahir sebagai manusia dengan semua bagian organ berfungsi dengan baik - fisik, mental, dan emosi. Engkau harus membawanya pada kesempurnaan dengan menggunakan kecerdasan dalam kemampuan membedakan, seperti halnya pemahat lakukan dengan sebuah bongkahan batu yang kasar. Setiap orang darimu harus sadar akan hubunganmu dengan Tuhan, ke-Tuhanan tersembunyi di dalam dirimu, dan kemampuanmu yang sangat besar. Engkau dapat mengetahui hal ini melalui latihan kemampuan membedakan dan ketenangan (viveka dan vairagya). Hanya manusia diantara semua binatang yang bisa melakukan hal ini, jalan megah menuju pada kesadaran ini ditunjukkan oleh Guru; tidak setiap orang dari ribuan ‘guru’ yang dapat berhak atas status ini. Untuk kata Gu-ru berarti, seseorang yang tidak ada lagi kegelapan dalam dirinya! Ketika engkau bersungguh-sungguh, Tuhan sendiri akan menuntunmu. Jangan putus asa; melangkah maju dengan berani. Coba untuk mengisi setiap moment dengan pikiran tentang Tuhan, dalam beberapa bentuk atau yang lainnya. [Divine Discourse, May 22, 1965]
-BABA
No comments:
Post a Comment