Attachment and hatred are the greatest enemies of progress in any scheme of social service, why, in any scheme of work. If a man is deluded into believing that he is saving others, then woe be to him, for there is no other at all. All are One, one person’s sorrow is everyone’s sorrow. The fundamental flaw is the ignorance of humanity. If only one is wise, one would know that all individuals are waves on the surface of the self-same ocean. Selfless action is the ideal to be aimed at. But now, everything is measured by the result, the gain that accrues. Study is also for the salary one can get on the basis of the degree earned. If the act is done without selfish desire (in the nishkama way); there is no aim to seek gain. The desire for gain is like the poison fangs; when they are pulled out, the snake of karma (action and reaction cycle) is rendered harmless.
Keterikatan dan kebencian adalah musuh terbesar dari kemajuan dalam setiap skema pelayanan sosial, mengapa, dalam skema kerja apapun. Jika seseorang ditipu dalam kepercayaan bahwa dia sedang menyelamatkan yang lainnya, kemudian celaka baginya, karena tidak ada orang lain sama sekali. Semuanya adalah Satu, penderitaan seseorang adalah penderitaan setiap orang. Cacat yang mendasar adalah ketidaktahuan manusia. Jika satu orang yang bijak, dia akan mengetahui bahwa semua individu hanyalah gelombang di permukaan di lautan yang sama. Perbuatan yang tidak mementingkan diri sendiri adalah yang ideal menjadi tujuan. Namun sekarang, segala sesuatu diukur dengan hasil, keuntungan yang diperoleh. Belajar juga untuk gaji yang seseorang bisa dapatkan sesuai dengan gelar sarjana yang dimiliki. Jika perbuatan dilakukan tanpa keinginan mementingkan diri sendiri (dalam jalan nishkama); maka tidak ada tujuan untuk mencari keuntungan. Keinginan untuk mendapatkan keuntungan adalah seperti gigi taring yang beracun; ketika gigi taring beracun itu dicabut, ular dari karma (perbuatan dan siklus reaksi) menjadi tidak berbahaya. (Divine Discourse, Sep 15, 1963)
-BABA
No comments:
Post a Comment