Friday, July 27, 2018

Thought for the Day - 21st July 2018 (Saturday)

Atma vidya (science of the Self) alone can fix the mind in Dharma. The students here will be given a glimpse of that Atma vidya; they will develop a keen desire to know about it. It is that knowledge and desire that will stand them in good stead when they encounter the problems of life. Prahlada told his father, "the father who leads his son to God is the only father who deserves the reverence due to that role." Fathers who lead their sons into the vortex of sense pleasure, the volcanoes of physical passion, the boggy marsh of pride and pomp are unaware of their duties and responsibilities. So too, an educational system that keeps children away from God - the only refuge, the only kinsman, the only guide and guard - is really a system where the blind are engaged in blinding those who depend on them.


Atma vidya (pengetahuan tentang diri sejati) saja yang dapat memperbaiki pikiran dalam Dharma. Pelajar disini akan diberikan sebuah pandangan tentang Atma vidya; mereka akan mengembangkan sebuah keinginan yang kuat untuk mengetahui tentang ini. Atma Vidya adalah pengetahuan dan keinginan itu yang akan memberikan mereka manfaat yang baik ketika mereka menghadapi masalah hidup. Prahlada berkata kepada ayahnya, "Ayah yang menuntun putranya kepada Tuhan adalah ayah satu-satunya yang layak dihormati akan peran itu." Ayah yang menuntun putranya pada pusaran kesenangan indria,  gunung berapi dari gairah fisik, lumpur rawa dari kesombongan, dan kebanggaan yang tidak menyadari tugas serta tanggung jawab mereka. Begitu juga, sistem Pendidikan yang tetap membuat anak-anak jauh dari Tuhan – yang merupakan satu-satunya tempat perlindungan dan sahabat, satu-satunya penuntun dan penjaga – adalah benar-benar sebuah sistem dimana seseorang yang buta terlibat dalam membutakan mereka yang tergantung padanya. (Divine Discourse, Jul 22, 1968)

-BABA

No comments: