Nature is a great store, where all things that help you grasp the truth are found. That truth is first cognised as, “All this is imbued with Brahman (Divinity), directed by and composed of Brahman (Sarvam Brahma Mayam)!” Then the seeker rises to a greater awareness of, “All this is Brahmam (Sarvam Brahmam),” only it appears as something else for a time to the unopened eyes! The final state is one where there is not even an, “All this (Sarvam)” to be posited as Brahman; there is just Brahman: the one and only. This lesson is learnt by people when they study Nature, analysing it and trying to understand it. It is at the mother’s lap that the child learns the art of living; so also it is Nature (Prakriti) that teaches one how to succeed in the hard struggle and win supreme peace (Prasanthi). Break the laws of Nature, and she boxes you in the ear; obey her commands and listen to her warnings, and she will pass on to you your heritage of immortality.
Alam adalah toko yang sangat besar, dimana semua hal yang akan membantumu dalam memahami kebenaran ditemukan. Kebenaran itu pertama kali dikenali sebagai, “Semuanya ini dijiwai dengan Brahman (keilahian), diarahkan dan terdiri dari Brahman (Sarvam Brahma Mayam)!” kemudian peminat spiritual terangkat pada kesadaran yang lebih tinggi yaitu, “Semuanya ini adalah Brahmam (Sarvam Brahmam),” hal ini hanya nampak sebagai sesuatu yang lain untuk beberapa waktu bagi mata yang belum terbuka! Tahap terakhir adalah dimana bahkan tidak ada yang tidak diliputinya, “Semuanya ini (Sarvam)” sebagai fakta adalah Brahman; hanya ada Brahman: satu-satunya. Ini adalah hikmah yang dipelajari oleh mereka yang mempelajari alam, menganalisanya dan mencoba untuk memahaminya. Alam adalah pangkuan ibu dimana anak-anak belajar seni kehidupan; begitu juga alam (Prakriti) yang mengajarkan seseorang bagaimana untuk berhasil dalam perjuangan yang berat dan memenangkan kedamaian yang tertinggi (Prasanthi). Melawan hukum alam dan ibu pertiwi akan menghukummu; patuhi perintahnya dan dengarkan peringatannya dan beliau akan menyampaikanmu warisan keabadian. (Divine Discourse, Jun 3,1962)
-BABA
No comments:
Post a Comment