A farmer desirous of raising crop must remove all weeds from his field. All varieties of weeds adversely affect the crop. Hence weeding is an essential pre-condition to get a good yield. Similarly, a spiritual aspirant eager to realise bliss (Atmananda), must remove from one’s heart the various manifestations of rajo and tamo gunas (qualities of passion and dullness) in the form of malice, desire, greed, anger, hatred and jealousy. These six types of enemies of man are the children of rajo and tamo gunas. None can experience the joy and bliss of the soul as long as these weeds are present. The entire world is a manifestation of the three gunas. Of these three, rajo and tamo gunas are the source of all trouble, sorrow, grief and problems. The six attributes of tamo guna are sleep, drowsiness, fear, anger, laziness and inertia. Hence Lord Krishna asked Arjuna to remove the rajo and tamo gunas from his heart.
Seorang petani menginginkan mendapat panen harus mencabut semua rumput liar dari sawahnya. Semua jenis rumput liar memberikan dampak kurang baik bagi panen. Oleh karena itu penyiangan adalah prasyarat bersifat mendasar untuk mendapatkan hasil yang bagus. Sama halnya, seorang peminat spiritual ingin sekali untuk menyadari kebahagiaan (Atmananda), harus menghilangkan dari hatinya berbagai bentuk sifat rajo dan tamo guna (sifat nafsu dan kemalasan) dalam wujud kedengkian, keinginan, ketamakan, kemarahan, kebencian, dan cemburu. Keenam jenis musuh manusia ini adalah anak-anak dari rajo dan tamo guna. Tidak ada seorangpun dapat mengalami suka cita dan kebahagiaan dari jiwa selama rumput-rumput liar ini masih ada. Seluruh dunia adalah perwujudan dari tiga guna. Dari ketiganya ini, rajo dan tamo guna adalah sumber dari semua masalah, penderitaan, duka cita, dan kesulitan. Enam sifat dari tamo guna adalah tidur, mengantuk, takut, marah, malas, dan lamban. Oleh karena itu Sri Krishna meminta Arjuna untuk menghilangkan rajo dan tamo guna dari hatinya. (Divine Discourse, Sep 12, 1984)
-BABA
No comments:
Post a Comment