The reconstruction of humanity on moral foundations is today a universal problem. In all countries the emphasis is on standard of life, not on the way of living. Once you turn toward the path of worldly happiness, you will be led on to even greater discontent, competition, pride and jealousy. Just stop for a moment and examine your own experience; whether you are happier when you grow richer and whether you get more peace as and when your wants are satisfied. Then you will bear witness to the truth that an improved standard of living is no guarantee of happiness. Remember, education or the mastery of information and the acquisition of skills is no guarantee of mental equanimity. As a matter of fact, you find the educated everywhere more discontented and more competitive than the uneducated. So the reestablishment of righteousness (dharma), which is the task of the Avatar, is as urgent in other parts of the world as it is in India.
Pembangunan kembali kemanusiaan di atas pondasi moralitas pada saat sekarang adalah sebuah masalah universal. Di semua negara penekanan sekarang pada standard hidup dan bukan cara hidup. Sekali engkau mengarahkan ke jalan kesenangan duniawi, engkau akan diarahkan bahkan pada rasa ketidakpuasan, persaingan, kesombongan, dan rasa cemburu yang semakin besar. Berhentilah sejenak dan periksa kembali pengalamanmu; apakah engkau lebih bahagia ketika tumbuh menjadi lebih kaya dan apakah engkau mendapatkan lebih banyak kedamaian saat ketika keinginanmu terpenuhi. Kemudian engkau akan memberikan kesaksian pada kebenaran bahwa peningkatan standar hidup bukanlah jaminan mendapatkan kebahagiaan. Ingatlah, pendidikan atau penguasaan informasi dan perolehan keterampilan bukan jaminan ketenangan batin. Kenyataannya, engkau menemukan orang-orang yang berpendidikan dimana saja lebih tidak bahagia dan lebih bersaing daripada mereka yang tidak berpendidikan. Jadi pembangunan kembali kebajikan (dharma), yang merupakan tugas dari Avatar, adalah bersifat mendesak di belahan dunia lain seperti halnya di India. (Divine Discourse, Apr 23, 1961)
-BABA
No comments:
Post a Comment