If you stare at the sun for a second and then turn your eye to other things around, you will find that there is a dark patch over them, and you cannot recognise them. Similarly, once you get a vision of God, who is more effulgent than a thousand suns, you can no longer recognise the multiplicity called nature (prakriti). The world is black, it is blocked; indeed, you can no longer recognise or deal with variety once you have had a vision of the basic Unity. Take the screen in the cinema theatre. When the film is on, you do not see the screen, you see only the play. When the show is over, you see just a screen, a screen that has no message — neither voice nor name nor form nor colour nor creed. The entire screen was lost in the picture. The screen is Brahman. Brahman is Truth (Satyam); the Universe is Brahman. That is Being (Sat); this is Awareness (Chit). Knowing this and dealing with both is Bliss (Anandam).
Jika engkau menatap matahari untuk beberapa detik dan kemudian bawalah pandanganmu pada benda lain di sekitarmu, engkau akan menemukan bahwa ada sebuah bidang gelap pada benda tersebut, dan engkau tidak bisa mengetahui benda itu. Sama halnya, sekali engkau mendapatkan pandangan Tuhan, yang mana lebih bercahaya daripada ribuan matahari, engkau tidak akan bisa lagi mengenali keseberagaman yang disebut dengan alam (prakriti). Dunia adalah hitam, dan dihalangi; sesungguhnya engkau tidak bisa lagi mengetahui atau berurusan dengan berbagai jenis perbedaan saat sekali engkau memiliki pandangan akan kesatuan yang mendasar. Ambillah contoh layar yang ada di bioskop. Ketika film diputar, engkau tidak bisa melihat layarnya dan engkau hanya menyaksikan film itu saja. Ketika film itu sudah selesai, engkau hanya melihat layar saja, sebuah layar kosong yang tanpa pesan— dan juga tidak ada suara atau nama atau wujud atau warna atau keyakinan. Seluruh layar kehilangan gambar. Layar itu adalah Brahman. Brahman adalah kebenaran (Satyam); alam semesta adalah Brahman. Itu adalah kebenaran (Sat); in adalah kesadaran (Chit). Mengetahui hal ini dan berhubungan dengan keduanya adalah kebahagiaan (Anandam). (Divine Discourse, Oct 22, 1961)
-BABA
No comments:
Post a Comment