Man does not live long. However in this short span of life he has the ability to experience divine bliss. Two people might appear ostensibly made of the same mould. Their limbs might look alike. Nevertheless, one could turn out to be an angel and another a beast. What is the reason for this? Looking at their behaviour, it is hard to believe that both of them belong to the same community. Therefore, primarily behaviour is important for man. Each and every moment, human life may superficially appear to be simple but truly it is not so; there is a great meaning inherent in it. The entire life is a great act of sacrifice or yajna karma. If the sleep that one enjoys after offering all the experiences of the day to the Lord in a spirit of surrender, is not Samadhi then what else is it? Because of the all pervasive feeling of “I am the Body”, man, without discrimination, explores various ways to boost his physical being. Therefore, instead of thinking day and night about the body, preserve it only for the purpose of serving all living beings with Trikarana shuddhi - purity of thought, word and deed, so that you can realize the Higher Self, as you are not the body but the Atma.
Manusia tidak hidup lama. Bagaimanapun juga dalam rentang hidup yang pendek ini, manusia memiliki kemampuan untuk mengalami kebahagiaan Dewata. Dua orang mungkin kelihatan seolah-olah terbuat dari cetakan yang sama. Anggota badan mereka mungkin kelihatan sama. Meskipun demikian, seseorang dapat berubah menjadi malaikat dan yang lainnya menjadi binatang buas. Apakah alasan untuk ini? Melihat pada tingkah laku mereka, adalah sulit dapat dipercaya bahwa keduanya dari mereka berasal dari komunitas yang sama. Maka dari itu, perilaku adalah penting bagi manusia. Setiap saat, kehidupan manusia mungkin kelihatan dangkal namun sesungguhnya tidaklah demikian; ada makna yang sungguh luar biasa yang melekat di dalamnya. Seluruh hidup adalah sebuah tindakan pengorbanan yang hebat atau yajna karma. Jika tidur yang seseorang nikmati setelah mempersembahkan semua pengalaman hari itu kepada Tuhan dalam semangat berserah diri, kalau ini bukan Samadhi lantas apakah ini? Karena semua perasaan yang meresapi “aku adalah tubuh”, manusia tanpa kemampuan membedakan, mengeksplorasi berbagai cara untuk meningkatkan fisiknya. Maka dari itu, daripada berpikir siang dan malam tentang tubuh, pelihara tubuh hanya untuk tujuan melayani semua makhluk hidup dengan Trikarana shuddhi – kesucian pikiran, perkataan, dan perbuatan, sehingga engkau dapat menyadari Diri yang Sejati, bahwa engkau bukanlah badan namun sang Atma. (Prema Vahini, Chap 4)
-BABA
No comments:
Post a Comment