Frustration is caused by wrong diagnosis of the root-cause of suffering. By massaging one’s head, can you relieve an excruciating pain in the stomach? Delay does not matter; discover the real root of the trouble and then do the remedy. The real remedy for all troubles is attachment and illusion. Married couples think they will be happy when they get a child; but that is just the beginning of a series of worries! They worry about the child’s health, habits, schooling, friends, marriage, career prospects and so on, in an endless chain. The mind multiplies the roots of worry, anxiety and grief. Cultivate detachment, not attachment. Dwell on the great heritage of humankind; then, you will give up attachment and not engage yourself in low thoughts, words or deeds! Contemplate on Dharma, Sathya and Prema (Righteousness, Truth and Love) which are the foundations of humanity and that will guide all your actions to be righteous.
Frustasi disebabkan oleh diagnosa yang salah pada akar penyebab penderitaan. Dengan memijat kepala seseorang, dapatkan engkau meredakan rasa sakit yang luar biasa di perut? Keterlambatan tidaklah masalah; temukan akar sesungguhnya dari masalah dan kemudian lakukan pengobatan. Pengobatan yang sesungguhnya dari semua masalah adalah keterikatan dan khayalan. Pasangan yang menikah berpikir bahwa mereka akan bahagia ketika memiliki anak; namun ini adalah awal dari rangkaian kecemasan! Mereka cemas akan kesehatan anak, kebiasaan, sekolah, teman, pernikahan, prospek karir dan sebagainya, dalam rantai yang tidak berakhir. Pikiran melipatgandakan akar kecemasan dan duka cita. Tingkatkan tanpa keterikatan. Pikirkan lebih banyak pada warisan yang sungguh luar biasa dari umat manusia; kemudian, engkau akan melepaskan keterikatan dan tidak melibatkan dirimu sendiri dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan yang rendahan! Renungkan Dharma, Sathya, dan Prema (kebajikan, kebenaran, dan kasih) yang mana merupakan pondasi dari kemanusiaan dan akan menuntun semua perbuatanmu menjadi baik. (Divine Discourse, Nov 6, 1967)
-BABA
No comments:
Post a Comment