Schooling is not merely for food and delight, for earning a living and to enjoy leisure. Its true purpose should be to activate the qualities of wisdom in action, non-attachment and discriminatory power (Viveka, Vairaagya and Vichakshana). The root is education and the fruit should be virtues. Every school must shape its students into citizens, worthy of the country’s precious heritage and spiritual wealth. Otherwise, all schooling is a waste of time and money. Schools are the temples of the Goddess of Wisdom who grants to each child the wisdom to grasp the Ultimate Truth and acquire knowledge that will dispel ignorance for ever. The school must facilitate this and ensure stability in all the students to practice the virtues of Truth, Righteousness and Peace, through the blossoming of Love.
Pendidikan yang diterima di sekolah bukan hanya sekedar
untuk mencari makanan dan kenikmatan, ataupun untuk mencari nafkah dan untuk
menikmati liburan. Tujuan yang benar dari pendidikan hendaknya untuk meningkatkan
kebijaksanaan, tanpa kemelekatan, dan memiliki kemampuan diskriminatif (Viveka,
Vairaagya, dan Vichakshana). Akarnya adalah pendidikan dan hasilnya adalah
kebajikan. Setiap sekolah harus membentuk siswanya menjadi warga negara, yang
bisa menghargai warisan budayanya dan kekayaan spiritual yang dimilikinya. Jika
tidak demikian, pendidikan yang diterima di sekolah sama dengan membuang-buang
waktu dan uang. Sekolah adalah kuil dari Dewi Kebijaksanaan yang memberikan
kepada setiap anak kebijaksanaan untuk memahami Kebenaran Tertinggi dan
memperoleh pengetahuan yang akan menghilangkan kebodohan selama-lamanya.
Sekolah harus memfasilitasi dan memastikan stabilitas pada semua siswa untuk
mempraktekkan Kebajikan, Kebenaran, dan Kedamaian, melalui mekarnya Cinta-kasih.
-BABA
No comments:
Post a Comment