Housing,
clothing and food gives physical comfort and happiness. Education, development
of skills, and knowledge about the world gives a means for livelihood. However
the ancient adage says that real and lasting happiness cannot be won by
physical happiness (“Na Sukhaat labhathe sukham”). Lasting happiness –
happiness that will not be shaken, diminished or modified by changing wheels of
fortune can only come by the discipline of the mind, and faith in a Higher
Power. The lamp of spiritual awareness has to be lit and fed continuously, so
that one’s footsteps can take that path and proceed unharmed to that state of
true happiness.
Rumah, pakaian, dan makanan dapat memberikan
kenyamanan fisik dan kebahagiaan. Pendidikan, pengembangan keterampilan, dan
pengetahuan duniawi memberikan bagaimana cara untuk mencari penghidupan
(mata pencaharian). Namun pepatah kuno mengatakan bahwa kebahagiaan sejati dan
abadi tidak dapat dicapai dengan kebahagiaan fisik ("Na Sukhaat labhathe
sukham"). Kebahagiaan abadi - kebahagiaan yang tidak akan tergoyahkan, tidak
berkurang atau tidak berubah oleh roda keberuntungan, kebahagiaan ini hanya bisa
dicapai dengan disiplin pikiran, dan keyakinan akan kekuatan Adi-daya (Tuhan).
Lampu kesadaran spiritual harus menyala dan terus-menerus diisi, sehingga
langkah kaki dapat meneruskan perjalanan menuju kebahagiaan sejati.
-BABA
No comments:
Post a Comment