The various forms of wisdom one acquires are all useful at some stage or the other of one’s spiritual development. But by none of them can one escape the cycle of birth and death! Anubhavajnana, the knowledge that you yourself experience alone, can set you free. The teacher can be of some help in the process, but cannot show you your real self. You have to visualise it yourself! For this one must be steeped in earnestness. Sincerity is essential even for the performance of the smallest act in the world – be it a human being, bird, beast, worm, or a virus - all have to be earnest to succeed in their tasks. When there is no earnestness in the act, there will be no fruit. And also one has to be free from vices like envy. The person who has faith in that Wisdom, who is devoted to acquire it, and is full of yearning to earn it, will surely realise God.
Seseorang memperoleh berbagai bentuk kebijaksanaan, semuanya
itu berguna pada tahapan tertentu atau pada perkembangan spiritualnya. Tetapi tidak
seorangpun dari mereka bisa melepaskan diri dari lingkaran kelahiran dan
kematian! Anubhavajnana, pengetahuan yang engkau alami sendiri, dapat
membebaskanmu. Para Guru dapat membantu dalam beberapa proses, tetapi tidak
dapat menunjukkan kepadamu dirimu yang sejati. Engkau harus memvisualisasikannya
sendiri! Untuk yang satu ini harus didalami dengan penuh kesungguhan. Kesungguhan
hati sangat penting di dunia ini, bahkan untuk tindakan terkecil sekalipun -
baik itu manusia, burung, binatang, cacing, atau virus - semuanya harus sungguh-sungguh
untuk melaksanakan tugas mereka. Ketika tidak ada kesungguhan dalam tindakan, maka
tidak akan membuahkan hasil apapun. Dan kita juga harus bebas dari sifat buruk
seperti iri hati. Orang yang memiliki keyakinan pada Kebijaksanaan, mendapatkannya
dengan penuh pengabdian, dan penuh dengan kerinduan, pasti akan mendapatkan
berkat Tuhan.
-BABA
No comments:
Post a Comment