When the
anguish of a devotee’s heart is expressed as a cry, a groan or a sigh, the Lord
rushes to the rescue; the lord is only as far as that sound of despair can
reach. He is always on the alert to listen to the cry and call of His children.
His residence is within the hearing distance of every cry, from every grief
stricken heart. Remember, the Lord is devoid of attachment and hatred. It is
His nature to support, nurture and protect the right and admonish the wrong. He
is ever focussed, to restore to human beings the vision to turn their footsteps
along the path of morality and self-control, so they may attain Self-knowledge.
Ketika hati seorang bhakta mengalami penderitaan, Tuhan
dengan segera datang untuk membantu; hanya sejauh mana teriakan penderitaan itu
terdengar, sejauh itulah yang dapat Tuhan capai. Beliau selalu siap mendengarkan
teriakan dan panggilan dari anak-anak-Nya. Kediaman Beliau berada dalam jarak
pendengaran dari setiap tangisan, dari setiap hati yang dilanda kesedihan.
Ingatlah, Tuhan sama sekali tidak mengenal keterikatan dan kebencian. Adalah
sifat-Nya untuk memberikan dukungan, memelihara, dan melindungi yang benar dan
menegur yang salah. Beliau telah memfokuskan, untuk mengembalikan manusia pada
visi untuk menuju jalan moralitas dan pengendalian diri, sehingga mereka bisa
mencapai Self-knowledge (pengetahuan Atma).
-BABA
No comments:
Post a Comment