Often we read reports that the number of patients treated are increasing year after year. This is worrisome. Illnesses are caused not so much by the food people eat or the conditions in which they live, but by mental weakness and attitudes, prejudices and predilections. Desires, disappointments, despair – these also cause diseases. For many illnesses, filling the mind with thoughts of God is the curative drug. For others, regimented diet, sleep, appropriate pastimes and activities are effective cures. The scriptures taught this regimen and the proper mental attitudes, and these teachings are invaluable in the present context. Remember, ‘Mitha Thindi, Athi Haayi’ – Moderate food gives excellent health. Eat to live – Do not believe that you live in order to eat.
Seringkali kita membaca laporan bahwa jumlah pasien
yang dirawat meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini benar-benar mengkhawatirkan.
Penyakit yangmereka derita bukanlah disebabkan makanan yang mereka konsumsi
atau kondisi di mana mereka tinggal, tetapi disebabkan oleh kelemahan sikap dan mental mereka, serta prasangka dan kegemaran
mereka sendiri. Keinginan, kekecewaan, keputusasaan – semuanya ini juga dapat menyebabkan
penyakit. Pada beberapa penyakit, mengisi pikiran dengan merenungkan Tuhan
adalah obat yang menyembuhkan. Yang lainnya, diet ketat, tidur, hiburan, dan
beraktivitas yang tepat adalah obat yang efektif. Kitab suci mengajarkan aturan
hidup dan sikap mental yang tepat, dan ajaran-ajaran yang sangat berharga dalam
konteks kekinian. Ingatlah, 'Mitha Thindi, Athi Haayi' – Makanan yang cukup
dapat memberikan kesehatan yang baik. Kita makan untuk hidup tetapi janganlah
engkau menganggap bahwa engkau hidup untuk makan.
-BABA
No comments:
Post a Comment