The human heart when young is very soft. It responds to grief and pain in fellow beings. It is the example of elders, the lessons they receive from parents, the company they get into, and the wrong training they receive in school and society that harden their hearts into stone. Parents must not find fault with others in the vicinity of children or show their hatred or envy before their tender minds. Children should be taught to share the grief and joy of others; and to be never jealous of others happiness or success. Instead of giving room to the feeling of envy, teach them to emulate the hard work of the successful, to pray for intelligence, or for a sharper memory. Keep those young hearts soft.
Hati manusia ketika muda sangat lembut, yang dapat
merespon kesedihan dan penderitaan pada sesama. Saat ini hati mereka menjadi
keras seperti batu, disebabkan oleh contoh-contoh yang diberikan oleh para tetua,
pelajaran yang mereka terima dari orang tua, pergaulan mereka, dan pelatihan
yang salah yang mereka terima di sekolah dan masyarakat. Orang tua tidak harus
mencari kesalahan orang lain di sekitar anak-anak atau menunjukkan kebencian
atau iri hati. Anak-anak harus diajarkan untuk berbagi
kesedihan dan kegembiraan pada orang lain, dan menjadi tidak pernah memiliki
perasaan iri hati pada kebahagiaan atau keberhasilan orang lain. Daripada
memberi ruang untuk rasa iri hati, ajarilah mereka kerja keras untuk mencapai
keberhasilan dan berdoa untuk meningkatkan intelegensia atau untuk mempertajam memori.
Jagalah hati mereka agar senantiasa tetap lembut.
-BABA
No comments:
Post a Comment