In the path of devotion, for those who bargain and crave for profit, reverence is equated with returns; they sell homage at so much per unit of satisfactory response. They calculate how much they are able to extract, like paid servants clamouring for wages, overtime allowances, bonuses and so on. One must be a member of God’s family, a kinsman, a friend of God. You must feel that you are the Lord’s very own. Then your work will not be tiring, you will be able to carry it out in a better manner and it will yield more satisfaction too. In return the Lord Himself will maintain you in bliss. Leave the rest to Him. He knows Best. The joy of having Him is enough reward. This is the secret of human happiness. Live out your lives on these lines and you will never come to grief.
Dalam jalan bhakti, bagi mereka yang melakukan
tawar-menawar dan menginginkan keuntungan, yang engkau dapatkan juga akan
seperti itu; mereka menjual kehormatan untuk beberapa respon yang memuaskan.
Mereka menghitung berapa banyak mereka mampu mengambil manfaatnya, seperti
pegawai yang ramai-ramai berteriak-teriak untuk upah, tunjangan lembur, bonus
dan sebagainya. Seseorang harus menjadi anggota keluarga Tuhan, kerabat Tuhan, ataupun
sahabat Tuhan. Engkau harus merasakan bahwa engkau adalah Tuhan. Maka pekerjaanmu
tidak akan melelahkan, engkau akan dapat melaksanakan pekerjaan tersebut secara
lebih baik dan juga akan menghasilkan kepuasan. Sebagai balasannya Tuhan
sendiri akan mencurahkan kebahagiaan padamu. Biarkan Beliau yang melakukan sisanya.
Dia tahu yang terbaik. Kebahagiaan yang diberikan-Nya itulah hadiah dari-Nya. Inilah
rahasia kebahagiaan manusia. Jalanilah kehidupanmu pada batas-batas ini dan kesedihan
tidak akan pernah mendatangi-mu.
-BABA
No comments:
Post a Comment