Saturday, December 15, 2012

Thought for the Day - 14th & 15th December 2012



Date: Friday, December 14, 2012

Three fishes lived in a pond. One told the other two that the water was drying up and they should leave before it was too late. The first fish decided to leave the pond immediately, the second said it could save itself when the contingency arose and the third fish ignored it. In due course, the second and third fish were caught by a fisherman. The second fish managed to break through the net and escape, the third one resigned its fate to destiny. God of Death, Yama is the fisherman; unless early notice is taken of the process of drying to which the tank of one's lifespan is subject, one gets caught. Migrate into the sea of Grace, which will not dry; or learn the art of breaking through the net of death. Discard sloth and slumber, denounce fanaticism and make yourself a dedicated servant of the Lord. Then all strength, joy and Grace will be showered on you.

Suatu ketika, ada tiga ekor ikan hidup di kolam. Seekor ikan mengatakan pada dua ekor ikan lainnya bahwa air di kolam itu akan mengering dan mereka harus pergi sebelum semuanya terlambat. Ikan yang pertama memutuskan untuk meninggalkan kolam sesegera mungkin, ikan yang kedua mengatakan ia akan bisa menyelamatkan dirinya ketika keadaan darurat muncul, dan ikan yang ketiga mengabaikan peringatan tersebut. Pada waktunya, ikan kedua dan ketiga ditangkap oleh nelayan. Ikan kedua berhasil menerobos jaring dan melarikan diri, sementara ikan yang ketiga memasrahkan nasibnya pada takdir. Dewa Kematian, Yama, dapat diibaratkan sebagai nelayan; jikalau peringatan awal tidak diperhatikan, maka ikan-ikan akan tertangkap. Bermigrasilah ke lautan Grace (Tuhan), yang tidak akan kering, atau belajarlah seni menerobos jaring kematian. Buanglah kemalasan, jauhkanlah fanatisme, dan buatlah diri sebagai seorang pelayan yang berdedikasi pada Tuhan. Maka setelah itu, semua kekuatan, sukacita, dan Berkat Tuhan akan tercurah padamu.

-BABA

Date: Saturday, December 15, 2012

One must develop deep detachment. There is no use renouncing some food or drink, to which you have become bound, when you hear a discourse, or when some religious text is expounded within hearing. Detach yourself from all that keeps you away from God. Spend more time on meditation or namasmarana, for peace and joy are not to be found in external nature; they are treasures lying hidden in the inner realms of each and everyone. Once they are located, one can never again be sad or agitated. With every inhalation, utter the Name of the Lord. With every exhalation, utter the Name of the Lord. Use this splendid and precious chance in your life to the fullest. Live in God, for Him and with Him.

Seseorang seharusnya mengembangkan ketidak-melekatan yang mendalam. Tidak ada gunanya meninggalkan makanan atau minuman, yang membuatmu terikat, ketika engkau mendengarkan dharma-wacana, atau ketika engkau mendengarkan uraian teks-teks suci. Engkau hendaknya melepaskan dirimu dari semua hal yang membuatmu jauh dari Tuhan. Luangkanlah lebih banyak waktu pada meditasi atau namasmarana, karena kedamaian dan kebahagiaan tidak dapat ditemukan di luar diri; ia adalah harta tersembunyi yang ada di alam batin setiap orang. Setelah ia ditempatkan, seseorang tidak akan bisa lagi mengalami kesedihan atau tidak tenang. Dalam setiap tarikan nafas, ucapkanlah Nama Tuhan. Gunakanlah kesempatan yang indah dan berharga dalam hidup ini dengan sepenuhnya. Hidup dalam Tuhan, bagi-Nya dan dengan-Nya.
-BABA

No comments: