Date:
Friday, December 14, 2012
Three
fishes lived in a pond. One told the other two that the water was drying up and
they should leave before it was too late. The first fish decided to leave the
pond immediately, the second said it could save itself when the contingency
arose and the third fish ignored it. In due course, the second and third fish
were caught by a fisherman. The second fish managed to break through the net
and escape, the third one resigned its fate to destiny. God of Death, Yama is
the fisherman; unless early notice is taken of the process of drying to which
the tank of one's lifespan is subject, one gets caught. Migrate into the sea of
Grace, which will not dry; or learn the art of breaking through the net of
death. Discard sloth and slumber, denounce fanaticism and make yourself a
dedicated servant of the Lord. Then all strength, joy and Grace will be
showered on you.
Suatu ketika, ada tiga
ekor ikan hidup di kolam. Seekor ikan mengatakan pada dua ekor ikan lainnya
bahwa air di kolam itu akan mengering dan mereka harus pergi sebelum semuanya
terlambat. Ikan yang pertama memutuskan untuk meninggalkan kolam sesegera
mungkin, ikan yang kedua mengatakan ia akan bisa menyelamatkan dirinya ketika
keadaan darurat muncul, dan ikan yang ketiga mengabaikan peringatan tersebut.
Pada waktunya, ikan kedua dan ketiga ditangkap oleh nelayan. Ikan kedua
berhasil menerobos jaring dan melarikan diri, sementara ikan yang ketiga memasrahkan
nasibnya pada takdir. Dewa Kematian, Yama, dapat diibaratkan sebagai nelayan;
jikalau peringatan awal tidak diperhatikan, maka ikan-ikan akan tertangkap.
Bermigrasilah ke lautan Grace (Tuhan), yang tidak akan kering, atau belajarlah
seni menerobos jaring kematian. Buanglah kemalasan, jauhkanlah fanatisme, dan
buatlah diri sebagai seorang pelayan yang berdedikasi pada Tuhan. Maka setelah
itu, semua kekuatan, sukacita, dan Berkat Tuhan akan tercurah padamu.
-BABA
Date:
Saturday, December 15, 2012
One must
develop deep detachment. There is no use renouncing some food or drink, to
which you have become bound, when you hear a discourse, or when some religious
text is expounded within hearing. Detach yourself from all that keeps you away
from God. Spend more time on meditation or namasmarana, for peace and joy are
not to be found in external nature; they are treasures lying hidden in the
inner realms of each and everyone. Once they are located, one can never again
be sad or agitated. With every inhalation, utter the Name of the Lord. With
every exhalation, utter the Name of the Lord. Use this splendid and precious
chance in your life to the fullest. Live in God, for Him and with Him.
Seseorang seharusnya
mengembangkan ketidak-melekatan yang mendalam. Tidak ada gunanya meninggalkan makanan
atau minuman, yang membuatmu terikat, ketika engkau mendengarkan dharma-wacana,
atau ketika engkau mendengarkan uraian teks-teks suci. Engkau hendaknya melepaskan
dirimu dari semua hal yang membuatmu jauh dari Tuhan. Luangkanlah lebih banyak waktu
pada meditasi atau namasmarana, karena kedamaian dan kebahagiaan tidak dapat
ditemukan di luar diri; ia adalah harta tersembunyi yang ada di alam batin setiap
orang. Setelah ia ditempatkan, seseorang tidak akan bisa lagi mengalami kesedihan
atau tidak tenang. Dalam setiap tarikan nafas, ucapkanlah Nama Tuhan. Gunakanlah
kesempatan yang indah dan berharga dalam hidup ini dengan sepenuhnya. Hidup dalam
Tuhan, bagi-Nya dan dengan-Nya.
-BABA
No comments:
Post a Comment