Just as the body is the house you
live in, the universe is the body of God. An ant biting the little finger of
your foot draws your entire attention to the spot in a split second, and you
react to the pain and make an effort to remove the tiny enemy immediately. So
too, you must feel the pain, the misery of the people, in the society around
you. Pause for a moment to calculate what good you have done to the society
that is helping you live your life comfortably. Do not fritter away your
talents in profitless channels. You should not be a burden on others, or an
enemy to your own self. Expand your sympathies to serve others, who stand in
need, to the extent of your skill and resources. Be kind to all your kith and
kin.
Sama seperti badan yang
adalah rumah tempat tinggal-mu, alam semesta adalah badan Tuhan. Ketika seekor
semut menggigit jari kelingking kakimu, maka gigitan tersebut menarik perhatianmu
dalam hitungan detik, dan engkau bereaksi terhadap rasa sakit dan segera berusaha
untuk melenyapkan musuh kecil itu. Demikian juga, engkau harus merasakan sakit,
dan mengalami penderitaan dalam masyarakat di sekitarmu. Berhentilah sejenak
untuk menghitung perbuatan baik apa yang telah engkau lakukan pada masyarakat
yang membantumu menjalani hidup nyaman. Janganlah engkau membuang-buang talenta-mu
pada chanel yang tidak menguntungkan. Engkau seharusnya tidak menjadi beban bagi
orang lain, atau menjadi musuh bagi dirimu sendiri. Perluaslah rasa simpatimu
untuk melayani orang lain, yang sedang membutuhkan, sesuai keterampilan dan
sumber daya yang engkau miliki, serta senantiasa baik hati kepada semua kawan dan kerabat.
-BABA
No comments:
Post a Comment