A judge of the Supreme Court may, while at home play
with his grandchild and bend on all fours for the little fellow to mount his
back. He may crawl around on the floor while the child rides him; but all the
while, his status as a judge does not suffer diminution, nor does he forget it.
So too you must always be conscious of the high calling for which you have
come. You should not disgrace it by any means or through any meaningless act or
thought or word. I have come to give you the courage and confidence to conceive
yourself as the Supreme Truth (Paramathma) you really are, to give you the
intellectual power (dhee shakthi) to grasp the reality. These alone can destroy
the delusion born of ignorance.
Seorang hakim Mahkamah Agung, ketika
berada di rumah, bermain dengan cucunya dan membungkukkan badannya, merangkak
dan cucunya menaiki punggungnya. Dia, boleh jadi merangkak sementara sang cucu
menaiki punggungnya, tetapi meskipun demikian, statusnya sebagai hakim tidak
mengalami penurunan, juga tidak ia lupakan. Demikian juga engkau harus selalu
menyadari akan panggilan tertinggi yang telah datang padamu. Engkau tidak perlu
merasa terhina dengan cara apapun atau melalui tindakan, pikiran, atau
kata-kata yang tidak bermakna. Aku datang untuk memberikan keberanian dan
kepercayaan diri untuk membayangkan dirimu sebagai Kebenaran Tertinggi
(Paramathma), untuk memberikanmu kekuatan intelektual (dhee Shakthi) untuk
memahami realitas sejati. Hanya dengan ini saja dapat menghancurkan khayalan lahir
dari ketidaktahuan.
-BABA
No comments:
Post a Comment