Friday, December 28, 2012

Thought for the Day - 27th & 28th December 2012



Date: Thursday, December 27, 2012

There are learned scholars who spend a good deal of time in arguing that this form of God is superior to the other. This delusion has caused great harm. The truth is that each reveals a certain phase of Divinity. The comparison itself diminishes the integrity of any scholar! Anyone who has reverence for God, would not attempt at intellectually estimating the power of the Lord, they would, in fact, earnestly try to get an intuitive experience of the Divine! Harmony is the test of any religious outlook; if it breeds hate or faction or pride, the outlook is definitely evil. Keep away from these, if you are interested in your spiritual practice.

Para terpelajar ada yang menghabiskan banyak waktu mereka dalam memperdebatkan bahwa Wujud Tuhan yang satu lebih superior dibandingkan dengan yang lainnya. Keyakinan yang keliru ini , telah menimbulkan kesalahan besar. Kebenarannya adalah bahwa setiap kemunculan Wujud Tuhan tertentu adalah merupakan suatu fase/tahapan tertentu Divinity. Membandingkan hal tersebut, dapat mengurangi integritas! Siapapun yang memiliki rasa hormat pada Tuhan, tidak akan mencoba untuk menilai berapa besar kekuatan Tuhan, mereka akan berusaha dengan sungguh-sungguh mencoba untuk mendapatkan pengalaman intuitif Ilahi! Harmony adalah ujian dari setiap pandangan agama, jika itu melahirkan kebencian atau faksi/ketidaksepahaman atau kebanggaan, maka pandangan tersebut adalah tidak baik. Jika engkau tertarik dalam praktik spiritual, maka engkau hendaknya menjauhkan dirimu dari hal ini.
-BABA

Date: Friday, December 28, 2012

The body is a house, given to you for rent. The owner is God. Live there, so long as He wills, thanking Him for it, and paying Him the rent of Faith and Devotion. A strong will is the best tonic you can intake; the will becomes strong when you know that you are a child of immortality or a person who has earned the Grace of the Lord. In the epic Mahabharatha, the Pandavas are wonderful shining examples of faith and devotion. They won the Grace of the Lord and successfully defeated every single one of the wily strategy of their foes. The reinforcement of Grace from the Lord is the most reliable means of support. When you win the Grace of Lord, dishonour, defeat and despair fade away like fog evaporates before the Sun. Even disease cannot touch you. Hence, I advise you to face life by strengthening your spiritual urges and invoking the Grace of the Lord.

Badan fisik ini bagaikan rumah yang dikontrakkan kepadamu. Pemiliknya adalah Tuhan. Hiduplah di sana selama dikehendaki oleh-Nya, sembari berterima-kasih kepada Tuhan dengan cara membayar kontrakan itu dalam bentuk keyakinan dan bhakti. Kemauan yang kuat adalah tonik yang terbaik bagimu, dan engkau akan menjadi kuat ketika engkau mengetahui bahwa engkau adalah anak keabadian atau orang yang telah menerima Berkat Tuhan. Dalam epik Mahabharatha, Pandawa adalah contoh dalam hal keyakinan dan bhakti. Mereka memenangkan Berkat Tuhan dan berhasil mengalahkan setiap musuh-musuh mereka dengan strategi yang cerdik. Penguatan Rahmat Tuhan adalah cara yang paling dapat diandalkan. Ketika engkau memenangkan Berkat Tuhan, penghinaan, kekalahan, dan keputusasaan memudar seperti kabut menguap di hadapan Matahari. Bahkan penderitaan tidak bisa menyentuhmu. Oleh karena itu, Aku menyarankan kepadamu untuk menghadapi kehidupan ini dengan memperkuat dorongan spiritual-mu dan memohon berkat Tuhan.
-BABA

No comments: