The body
is the chariot (ratha) of the individual (jeevi), who is the Master. Human
birth is the glorious and precious opportunity amongst all living beings. The
human body is the castle from which one can fight successfully against the foes
of attachment and egoism. It is the boat by which one can cross the sea of
change and chance. The realization of the reality within oneself, through
relentless spiritual discipline is an arduous challenge – as fraught with
dangers and calamity, like playing with fire or duelling with wild animals.
Scriptures (Upanishads) have compared the spiritual aspirant’s path to that of
a razor’s edge. One has to be alert, vigilant and fully trained to meet all
emergencies. Use the precious opportunity of this human birth and leverage your
intelligence, discrimination and detachment you are gifted with, to rise above
all, and realize the Ultimate Reality.
Badan jasmani ini
adalah kereta (ratha) dari individu (jeevi), yang adalah sang Master. Terlahir
sebagai manusia adalah kesempatan yang mulia dan berharga di antara semua
makhluk hidup. Badan manusia adalah benteng dimana seseorang memenangkan
pertarungan melawan musuh kemelekatan dan egoisme. Badan jasmani adalah perahu,
dimana dengan perahu ini, seseorang dapat menyeberangi lautan perubahan dan
kesempatan. Menyadari realitas diri sendiri, melalui disiplin spiritual tanpa
henti merupakan tantangan yang sulit - penuh dengan bahaya dan bencana, dapat
diibaratkan seperti bermain api atau bertarung dengan binatang liar. Kitab Suci
(Upanishad) telah mengiaskan jalan yang ditempuh peminat spiritual, adalah
jalan yang penuh dengan bahaya. Kita harus selalu berjaga-jaga, waspada dan
terlatih jika mengalami keadaan darurat. Gunakan kesempatan berharga ini dalam kelahiran
sebagai manusia dan gunakan kecerdasanmu, diskriminasi (kemampuan untuk
membedakan) dan tanpa kemelekatan yang diberikan padamu, untuk menyadari Realitas
Absolut.
-BABA
No comments:
Post a Comment