First,
have unshakeable faith that can stand the ridicule of the ignorant,
worldly and the low-minded. When someone ridicules you, reflect within
yourself - Are they ridiculing my body or soul? If they are ridiculing
my body, they are helping me develop detachment! Ridiculing the soul is
impossible, for, the Atma is beyond praise or blame, words or thoughts.
Then repeat to yourself, “I am the Eternal Self, Pure and Immovable
(Nirmala, Nischala) and so I must transcend this feeling.” Secondly, do
not worry about ups and downs, loss or gain, joy or grief. You are the
creator of your own destiny. You crave for something - when you get it,
you feel joyful! If you don’t get it, you are in despair. Cut the
craving off, and there will be no more swings between joy and grief.
Finally, be convinced in the Omnipresence of Divinity.
Pertama,
milikilah keyakinan yang tak tergoyahkan, tahan terhadap cemoohan,
tidak terpengaruh oleh hal-hal duniawi dan janganlah berpikiran rendah.
Ketika seseorang menertawakanmu, refleksikanlah kedalam dirimu sendiri -
Apakah mereka mengejek badan jasmani atau jiwa? Jika mereka mencemooh
badan jasmani saya, mereka membantu saya mengembangkan tanpa
kemelekatan! Mencemooh jiwa adalah mustahil, karena atma berada jauh
diluar pujian atau cemoohan, kata-kata atau pikiran. Kemudian ulangi
kepada dirimu sendiri, "Saya adalah Abadi, Murni dan Tak Tergoyahkan
(Nirmala, Nischala) dengan demikian saya harus melampaui perasaan ini."
Kedua, janganlah khawatir tentang pasang surut, kerugian atau
keuntungan, sukacita atau kesedihan. Engkau adalah pencipta takdirmu
sendiri. Engkau mendambakan sesuatu - ketika engkau mendapatkannya,
engkau merasa gembira! Jika engkau tidak mendapatkannya, engkau putus
asa. Hapuskan keinginanmu, sehingga tidak ada perbedaan antara sukacita
dan kesedihan. Akhirnya, yakinlah bahwa Tuhan Omnipresence (ada
dimana-mana).
-BABA
No comments:
Post a Comment