Every
little moment or incident results in sound; be it the falling of an
eyelid over the eye or the dropping of dew on a petal. The range of
one’s ear is limited to what one can hear. Even a poisonous cobra can be
quietened by music. Sound (Naadham) has that property. The child in the
cradle stops wailing as soon as the lullaby is sung. It may not carry
any meaning that the child interprets, but the sound does soothe the
nerves and induce sleep. So too, the sound of a Manthra is as valuable
as its meaning. The meaning of the Gayathri Manthra, is very direct and
profound. It does not ask for mercy or pardon. It asks for a clear
intellect, so that the Truth may be reflected therein correctly, without
any disfigurement. This can be chanted by people of all times and will
help aspirants to intensify their Sadhana and achieve success.
Setiap
momen atau peristiwa kecil akan menimbulkan suara; baik itu jatuh dari
kelopak mata atau embun yang jatuh pada kelopak bunga. Kisaran telinga
seseorang terbatas pada apa yang bisa di dengar. Bahkan kobra beracun
dapat dibius oleh musik. Suara (Naadham) memiliki properti itu. Anak
dalam ayunan akan berhenti menangis ketika lagu ninabobo dinyanyikan.
Ini mungkin tidak membawa arti apapun bagi si anak, tetapi suara itu
dapat menenangkan saraf dan menyebabkan anak tertidur. Demikian juga,
suara Manthra akan bernilai seperti maknanya. Arti dari Gayathri
Manthra, sangat langsung dan mendalam, tidak meminta belas kasihan atau
pengampunan, tetapi untuk memurnikan intelek, sehingga Kebenaran dapat
tercermin di dalamnya dengan benar, tanpa cacat apapun. Mantra ini
dapat diucapkan oleh orang-orang dari segala zaman dan akan membantu
para aspiran (pencari spiritual) untuk mengintensifkan Sadhana mereka
dan mencapai keberhasilan.
-BABA
No comments:
Post a Comment