Narada,
the celestial sage, was once so shocked at the ignorance of the
Gopikas, that he volunteered to put them through some spiritual lessons.
After coming to Brindavan, he noticed that these cowherd girls who were
selling milk or curds were calling, "Govinda, Narayana," instead of the
wares they were selling; so immersed were they in God-consciousness.
They did not know that they had sold off all the milk; they still
wandered on, calling out the names of the Lord. They had no
vishayavasana, that is, no wish for sensual objects; and so they had no
ajnana (ignorance). Narada concluded that they had no need for his
lessons instead he prayed to them to teach him the means of getting that
yearning and that vision of the all-pervading Krishna. To conquer
egoism, no rigorous system of exercise, breath control or complicated
scholarship is necessary! The simple Gopikas, have demonstrated this
truth.
Suatu
ketika, Narada, pernah begitu terkejut pada kebodohan para Gopika,
sehingga ia menawarkan diri untuk mengajari mereka beberapa pelajaran
spiritual. Setelah datang ke Brindavan, ia melihat bahwa gadis-gadis
gembala sapi yang menjual susu atau dadih berseru, "Govinda, Narayana,"
bukan barang-barang yang mereka jual, mereka begitu tenggelam pada
kesadaran Tuhan. Mereka tidak tahu bahwa mereka telah menjual semua
susu, mereka masih berkeliling, menyerukan nama Tuhan. Mereka tidak
memiliki vishayavasana, yaitu, tidak ada keinginan untuk objek sensual,
sehingga mereka tidak memiliki ajnana (kebodohan). Narada menyimpulkan
bahwa mereka tidak memiliki kebutuhan untuk pelajaran tersebut malahan
dia meminta kepada mereka untuk mengajarinya cara mendapatkan kerinduan
seperti itu dan bagaimana caranya agar memiliki pandangan bahwa semuanya
diresapi oleh Sri Krishna. Untuk menaklukkan egoisme, tidak ada sistem
latihan yang ketat, yang diperlukan adalah mengendalikan nafas atau
pengetahuan yang rumit! Para Gopika yang sederhana, telah menunjukkan
kebenaran ini.
-BABA
No comments:
Post a Comment