When
the tongue craves for some delicacy, assert that you will not cater to
its whims. If you persist in eating simple food that is not savoury or
hot but amply healthy, the tongue may squirm for a few days, but will
soon welcome it. That is the way to subdue it and overcome the evil
consequences of it being your master. Since the tongue is equally
insistent on scandal and lascivious talk, you have to curb that tendency
also. Talk little; talk sweetly; talk only when there is pressing need;
talk only to those to whom you must; do not shout or raise the voice,
in anger or excitement. Such control will improve health and mental
peace, better relationship with people and minimize conflicts with
others. You may be initially laughed at, but there are other
compensations for you. It will conserve your time and energy; and you
can put your inner energy to better use.
Ketika
lidah sangat mendambakan kenikmatan/kelezatan, tegaslah bahwa engkau
tidak akan memenuhi keinginan tersebut. Jika engkau tetap memakan
makanan yang sederhana yang tidak begitu enak tetapi cukup sehat, lidah
bisa menggeliat selama beberapa hari, tetapi akan segera menyambutnya.
Itulah cara untuk menaklukkan dan mengatasi akibat buruk dari hal itu
sehingga engkau bisa menjadi master bagi dirimu sendiri. Disamping itu,
lidah juga terlibat dalam gosip dan pembicaraan yang tidak baik, oleh
karena itu, engkau juga harus mengekang kecenderungan itu. Sedikit
bicara, berbicara yang manis, berbicara hanya ketika diperlukan, hanya
berbicara dengan mereka yang seharusnya engkau ajak berbicara, jangan
berteriak atau menaikkan suara, dalam kemarahan atau kegembiraan.
Pengendalian seperti itu akan meningkatkan kesehatan dan ketenangan
mental, hubungan yang lebih baik dengan orang-orang dan meminimalkan
konflik dengan orang lain. Engkau mungkin awalnya ditertawakan, tetapi
ada kompensasi lain untukmu. Ini akan menghemat waktu dan energi, dan
engkau dapat menempatkan energi batinmu untuk penggunaan yang lebih
baik.
-BABA
No comments:
Post a Comment