When
the One manifests as Nature composed of the five Elements, do not
imagine that its value is affected thereby. When a rupee is changed into
ten paise coins, its value is not decreased at all. So too, see the
Nature as the Supreme One with many manifestations, not as multiplicity
of sense-impressions and attractions. Wherever your eye turns, whatever
your ears hear, your fingers touch, your tongue tastes, your nose
smells... take all to be God-filled. Do not allow mere sound, taste,
etc. to captivate your senses. Practice to see the Divine, welcome and
accept only such thoughts and feelings and discard the others. Sage
Tukaram was once asked how can people keep this monkey-mind controlled
from running after sensuous pleasures, the Sage advised, “Let the monkey
mind run, you keep the body with you, do not let it go after the mind”.
He encouraged, “Tell the mind, I shall not give you the body as your
servant. Then the mind will desist and it can be defeated.”
Ketika
Yang Esa bermanifestasi sebagai Alam yang terdiri dari lima elemen,
jangan membayangkan bahwa nilainya dipengaruhi demikian. Ketika satu
rupee diubah menjadi sepuluh koin paise, nilainya tidak berkurang sama
sekali. Demikian juga, lihatlah Alam sebagai Yang Maha Agung dengan
banyak manifestasi, bukan sebagai multiplisitas impresi-indera dan
atraksi. Dimanapun matamu melihat, apa pun yang engkau dengar melalui
telinga, menyentuh melalui jari-jarimu, merasakan melalui lidah, mencium
melalui hidung ... anggaplah semuanya itu dipenuhi oleh Tuhan.
Janganlah mengijinkan semata-mata suara, rasa, dll untuk memikat
indera-mu. Praktikkanlah untuk senantiasa melihat Sang Ilahi, menyambut
dan hanya menerima pikiran dan perasaan seperti itu dan membuang yang
lainnya. Suatu ketika, Tukaram pernah ditanyakan bagaimana bisa orang
menjaga pikirannya yang senantiasa berkeliaran kemana-mana dan bagaimana
mengendalikannya dari kejaran kesenangan duniawi? Tukaram menyarankan,
"Biarkan pikiran yang bagai pikiran monyet ini lari, sementara engkau
tetap menjaga badanmu denganmu, jangan biarkan ia pergi bersama
pikiran". Dia menganjurkan, "Katakan pada pikiran, saya tidak akan
memberikan badan ini sebagai pelayanmu, maka pikiran akan berhenti dan
bisa dikalahkan. "
-BABA
No comments:
Post a Comment