Rama
is the embodiment of Dharma (Righteousness), which is the basis for the
entire Universe. However deep and great our scholastic eminence or
wealth may be, this birth is of no use without the transformation of the
mind. Merely repeating Rama’s name is inadequate without realising the
Rama Thathwa (Principle). A true human being is one who consistently
practices the principle of dharma. Burning is the dharma of fire.
Coolness is the dharma of ice. Fire is no fire without burning.
Similarly the dharma of man lies in performing actions with the body,
following the commands of the heart, deeply rooted in Divine Love. Every
act performed with thought, word, and deed in harmony is an act of
dharma. From today, emulate Rama in your daily life and transform
yourself by following the path of Love.
Rama
adalah perwujudan Dharma (Kebenaran), yang merupakan dasar bagi seluruh
alam semesta. Bagaimanapun dalam dan besar-nya keunggulan skolastik
atau kekayaan kita, kelahiran ini tidak ada gunanya tanpa adanya
transformasi pada mind (batin). Hanya mengulang-ulang nama Rama saja,
tidak akan cukup tanpa menyadari Rama Thathwa (Prinsip Rama). Manusia
sejati adalah mereka yang secara konsisten mempraktikkan prinsip-prinsip
dharma. Membakar adalah dharma dari api. Sejuk adalah dharma dari es.
Api bukanlah api kalau tidak membakar. Demikian pula dharma manusia
terletak pada tindakannya, mengikuti perintah hati, berdasarkan
Cinta-kasih Ilahi. Setiap tindakan yang dilakukan dengan pikiran,
perkataan, dan perbuatan yang selaras adalah tindakan dharma. Mulai hari
ini, engkau hendaknya meneladani Sri Rama dalam kehidupan
sehari-hari-mu dan mengubah diri-mu dengan mengikuti jalan Cinta-kasih.
-BABA
No comments:
Post a Comment