God
is everywhere, and is everything; so, it appears as if He is nowhere,
and He is not in anything! For, to know Him you try to identify Him as
someone foreign and unique. He is Love, Power, Truth, Wisdom and Beauty.
When you accept Love, you accept God. The tender plant of spirituality
can grow only in the field of Love. It cannot thrive in the dehydrated
loveless land of human hearts. Remove all traces of salinity from your
hearts adding to the soil the precious complement of the Name of the
Lord. Water it with Faith. Then plant the seedlings of Divinity; have
discipline as the fence, and steadfastness as the pesticide to be
sprayed. Then, you can reap the rich harvest of Jnana (wisdom), which
will free you from the task of cultivation forever.
Tuhan
ada dimana-mana, dan segalanya; maka, Beliau tampak seolah-olah tidak
ada dimanapun, dan bukan apa-apa! Hal ini dikarenakan, untuk
mengenal-Nya engkau mencoba untuk mengidentifikasi Beliau sebagai orang
asing dan unik. Beliau adalah Cinta-kasih, Kekuatan, Kebenaran,
Kebijaksanaan, dan Keindahan. Ketika engkau menerima Cinta-kasih, engkau
menerima Tuhan. Tanaman muda spiritualitas hanya dapat tumbuh dalam
ladang Cinta-kasih. Ia tidak dapat berkembang di dalam hati manusia yang
kering tanpa cinta-kasih. Hilangkan semua jejak salinitas (tanah yang
mengandung kadar garam) dari hatimu dengan menambahkan tanah yang tak
ternilai yaitu Nama Tuhan. Siramilah dengan Keyakinan. Selanjutnya
tanamlah bibit Divinity; gunakan disiplin sebagai pagarnya, dan
ketekunan sebagai pestisida yang akan disemprotkan. Kemudian, engkau
dapat menuai panen Jnana (kebijaksanaan), yang akan membebaskanmu dari
tugas menanam selamanya.
-BABA
No comments:
Post a Comment