Monday, September 30, 2013
Thought for the Day - 30th September 2013 (Monday)
Thought for the Day - 30th September 2013 (Monday)
Sunday, September 29, 2013
Thought for the Day - 29th September 2013 (Sunday)
Saturday, September 28, 2013
Thought for the Day - 28th September 2013 (Saturday)
You must dive deep into the sea to get the pearls. What good is it to dabble among the waves near the shore and swear that the sea has no pearls in it and all tales of its existence are false? So too, if you are determined to get the full benefit from the Sathya Sai Avatar (or any form of the Divine), dive deep and get immersed in full. Half-heartedness, hesitation, doubt, cynicism, listening to tales, etc. is of no avail. Concentrated complete faith alone can bring victory. This is true of any worldly activity, is it not? How much more true must it be in the spiritual field? A hundred people might come to your house and even treat you with affection, but you do not address them as, “Papa or Daddy!” So too, remain attached to the one Name and Form that is dear to you. Have your mind fixed on that form at all times.
Engkau harus menyelam ke dalam laut untuk mendapatkan mutiara. Apa gunanya menceburkan diri pada gelombang dekat pantai dan mengatakan bahwa laut tidak memiliki mutiara di dalamnya dan semua cerita tentang keberadaan mutiara adalah palsu? Demikian juga, jika engkau bertekad untuk mendapatkan manfaat penuh dari Sathya Sai Avatar (atau wujud Tuhan apapun), menyelamlah jauh dan tenggelam secara penuh. Jika engkau setengah hati, ragu-ragu, bimbang, sinisme, mendengarkan cerita-cerita, dll, ini tidak akan ada manfaatnya. Hanya dengan keyakinan penuh yang bisa membawa kemenangan. Bukankah hal ini juga berlaku bagi setiap aktivitas duniawi? Ratusan orang mungkin datang ke rumahmu dan bahkan memperlakukan engkau dengan kasih sayang, tetapi engkau tidak menyapa mereka sebagai, "Papa atau Daddy!" Demikian juga, engkau hendaknya tetap melekat pada satu Nama dan Wujud Tuhan yang engkau sukai. Tetapkanlah satu Wujud Tuhan dalam pikiranmu, setiap saat.
-BABA
Friday, September 27, 2013
Thought for the Day - 27th September 2013 (Friday)
Thursday, September 26, 2013
Thought for the Day - 26th September 2013 (Thursday)
Wednesday, September 25, 2013
Thought for the Day - 25th September 2013 (Wednesday)
Tuesday, September 24, 2013
Thought for the Day - 24th September 2013 (Tuesday)
Monday, September 23, 2013
Thought for the Day - 22nd & 23rd September 2013
Saturday, September 21, 2013
Thought for the Day - 21st September 2013 (Saturday)
Friday, September 20, 2013
Thought for the Day - 20th September 2013 (Friday)
The master of the house makes all the elaborate arrangements for a marriage in the family. He plans meticulously for the wedding ceremony, the reception, the menu, the illumination, the music, the decoration, etc.. These are very exciting when they are being planned and even while they are executed. But in the end when the bills arrive, will the master still be happy? In quite a few places, after the event is done, there may even be angst, disgust and grief. Isn’t it known from such experience that there is more joy in the actual doing than in the result that accrues. So it must be easy to discard the fruits of action, provided you spend some thought on the process of karma (performing action), and the worth of its fruit.
Tuan rumah membuat semua pengaturan yang rumit untuk pernikahan dalam keluarga. Dia merencanakan dengan cermat untuk upacara pernikahan, resepsi, menu, pencahayaan, musik, dekorasi, dll. Ini sangat menarik ketika sedang direncanakan dan bahkan ketika waktu pelaksanaannya. Tetapi pada akhirnya ketika tagihan tiba, apakah sang tuan rumah masih merasa bahagia? Di beberapa tempat, setelah acara selesai, mungkin ada kecemasan dan kesedihan. Bukankah diketahui dari pengalaman tersebut bahwa ada sukacita yang dirasakan pada saat menjalankannya daripada hasil yang ditimbulkannya. Dengan demikian, seharusnya mudah untuk membuang hasil dari perbuatan, asalkan engkau melakukan perenungan pada proses karma (melakukan tindakan), dan nilai dari buah/hasilnya.
-BABA
Thursday, September 19, 2013
Thought for the Day- 19th September 2013 (Thursday)
A devotee of Hanuman was once driving a cartload of grain to the market. On the way, one wheel got stuck and the cart could not be drawn forward. The cart slanted too, and a few bags fell on the ground. The devotee sat on the cart and started praying to Hanuman. He completed chanting the 108 names and even the 1008 names. When nothing happened, he started blaming the Lord and reviling Him for not rescuing him. Hanuman then appeared and took him to task! “Young man, instead of doing your duty by applying your strength on the job, you sat there, prayed and started reviling Me!” Come on, put your shoulder to the wheel and lift it up chanting My name! First contribute self-effort,” said the Lord. You must use all the talents awarded to you in a prayerful and humble mood. Until then, you have no right to seek the help and intervention of the Lord.
Suatu ketika, seorang pemuja/bhakta Hanuman membawa segerobak penuh gandum ke pasar. Dalam perjalanan, salah satu roda tidak bisa bergerak dan gerobak tidak bisa ditarik maju. Gerobakpun miring, dan beberapa kantong gandum jatuh di tanah. Bhakta tersebut duduk di gerobak dan mulai berdoa kepada Hanuman. Ia melantunkan 108 nama dan bahkan 1008 nama. Ketika tidak terjadi apapun, ia mulai menyalahkan Tuhan dan mencaci-Nya karena tidak menyelamatkannya. Hanuman kemudian muncul dan memberitahukan tugasnya! "Anak muda, bukannya melakukan tugasmu dengan menggunakan kekuatanmu untuk bekerja, engkau duduk, berdoa dan mulai mencaci Aku!" Ayolah, angkatlah roda tersebut dan chantingkan nama-Ku! Pertama-tama engkau menggunakan usahamu sendiri. Engkau harus menggunakan semua bakat yang telah diberikan kepadamu dalam suasana hati yang penuh doa, dan rendah hati. Saat itu, engkau tidak memiliki hak untuk mencari bantuan dan meng-intervensi Tuhan.
-BABA