There are four categories of intelligence — selfish, the selfish-selfless, the purely selfless and Soul (Atma) based. The first category is always thinking of what is good for one’s own self and makes decisions. It is like the intelligence of a crow. This is very common today in the world. The second category will think of one’s own good along with the good of others. This appears as the ordinary way of life. The third, always thinks that others must get the same kind of happiness one wishes for oneself. In that context, realising that the human body is given for the sake of causing benefit to others; this third category of persons will always try to do good to others. The fourth category — the Atma Buddhi is always concerned with the aspect of dharma and the necessity for safeguarding it. They consider themselves as messengers of God; and forgetting their own selfish interests, always think of sacrifice and do good to the rest of the world.
Ada empat jenis dalam kecerdasan— mementingkan diri sendiri, mementingkan diri-orang lain, benar-benar tanpa mementingkan diri, dan berdasarkan pada jiwa (Atma). Kategori yang pertama adalah selalu memikirkan apa yang baik bagi dirinya sendiri dan setelah itu membuat keputusan. Ini adalah seperti pola pikir burung gagak. Kategori ini sangat lumrah di dunia saat sekarang. Kategori yang kedua akan memikirkan kebaikan dirinya dan juga kebaikan yang lainnya. Hal ini kelihatan seperti jalan hidup manusia pada umumnya. Kategori yang ketiga, selalu memikirkan bahwa yang lain harus mendapatkan kebahagiaan yang sama dengan yang diinginkan bagi dirinya. Dalam konteks ini, menyadari bahwa tubuh manusia diberikan untuk kepentingan memberikan keuntungan bagi yang lainnya; manusia kategori yang ketiga ini akan selalu mencoba melakukan hal yang baik bagi yang lainnya. Kategori yang keempat — Atma Buddhi adalah selalu terfokus pada aspek dharma dan perlunya untuk menjaga dharma. Mereka menganggap bahwa diri mereka sendiri adalah duta dari Tuhan; dan melupakan kepentingan diri mereka sendiri, dan selalu memikirkan untuk berkorban dan melakukan kebaikan bagi seluruh dunia. (Summer Roses on Blue Mountains 1976, Ch 2)
-BABA
No comments:
Post a Comment