Many men are accustomed to shaving and they know that if they press the razor too hard they will cut the skin and if they do not press at all, it will not be possible to remove the unwanted hair. Only when they apply moderate pressure they will be able to attain the necessary result. The human mind is like a razor’s edge. Without controlling the mind too rigidly and without allowing it to go too freely, we should encourage it to do good acts, and we should control it when there is any tendency to participate in bad deeds. Only when your mind behaves in a manner in which it ought to, you can conduct yourself as a human being. Hence you must discriminate and distinguish between good and bad acts, and guide the mind in a moderate manner between the two extremes.
Banyak laki-laki dewasa yang terbiasa dalam mencukur dan mereka mengetahui bahwa jika mereka menekan pisau cukur terlalu keras maka mereka akan melukai kulit dan jika mereka tidak menekan pisau cukur itu maka tidak akan mungkin bisa membersihkan rambut yang tidak diinginkan. Hanya ketika mereka memberikan tekanan yang sesuai maka mereka akan mampu mendapatkan hasil yang diinginkan. Pikiran manusia adalah seperti tepi pisau cukur. Dengan tanpa mengendalikan pikiran secara teguh dan tanpa mengijinkannya berkeliaran secara bebas, kita seharusnya mendorong pikiran untuk melakukan perbuatan yang baik, dan kita seharusnya mengendalikannya ketika ada kecendrungan dari pikiran untuk berbuat yang tidak baik. Hanya ketika pikiranmu bertingkah laku sesuai dengan yang engkau harapkan, maka engkau dapat memimpin dirimu sebagai seorang manusia. Oleh karena itu engkau harus membedakan antara perbuatan yang baik dan buruk dan menuntun pikiran dengan cara yang baik diantara dua kutub yang ekstrim ini. (Divine Discourse, Summer Showers in Brindavan 1974, Ch 2)
-BABA
No comments:
Post a Comment