In order to save His devotees, God takes many different actions in several ways. Devotees, unable to recognise and understand the inner meaning of such actions, think that God is giving them unnecessary difficulties. People only have external vision. God has inner vision. Paramatma is always caring for the well-being of His people. Even if a son, who has been brought up with much care by the mother, makes a mistake, the mother will correct the son and punish if appropriate. When we see this, we feel that a mother who has brought up the son with such care, love, and tenderness is harsh in punishing the child; but the mother does so with affection. In the same manner—God, the universal father, will punish His devotees, when needed, with love. Do not mistake it to be God desiring to punish people. God is always full of grace.
Dalam upaya untuk menyelamatkan bhakta-Nya, Tuhan mengambil berbagai jenis tindakan dalam berbagai cara. Bhakta, tidak mampu memahami dan mengerti maksud yang ada dibalik tindakan itu, dengan berpikir bahwa Tuhan sedang memberikan kepada mereka kesulitan-kesulitan yang tidak perlu. Manusia hanya memiliki pandangan ke luar saja. Tuhan memiliki pandangan ke dalam. Paramatma selalu peduli pada kesejahteraan manusia. Walaupun seorang anak yang dibesarkan oleh ibunya dengan penuh perhatian; melakukan sebuah kesalahan, sang ibu akan memperbaiki anak itu dan menghukumnya yang sesuai. Ketika kita melihat hal ini, kita merasa bahwa seorang ibu yang telah membesarkan anaknya dengan penuh perhatian, kasih, dan kelembutan adalah kasar dengan menghukum anaknya; namun ibu melakukan ini juga dengan kasih. Dalam hal yang sama - Tuhan, ayah universal akan menghukum bhakta-Nya ketika diperlukan dan dengan kasih. Jangan salah dengan menganggap bahwa Tuhan memiliki keinginan untuk menghukum manusia. Tuhan adalah selalu penuh dengan rahmat. [Divine Discourse, Summer Showers in Brindavan, 1976, Ch 3]
-BABA
No comments:
Post a Comment