Most God fearing people believe in Karma philosophy, that fruits we reap, are a result of our own actions. Because of our strong faith in the doctrine of Karma, we readily come forward to do good deeds, and hesitate or abstain from doing bad acts. To lose hope is not a characteristic feature of cultured people. To suffer from lack of faith and to lose hope is a weakness; by entertaining such weaknesses, one will lose all the human strength one has. Enthusiasm and care will show the way for the prosperity of human beings. Every individual with these qualities will surely achieve success and attain glory in any work that they undertake. Hence lead your journey of life with interest and enthusiasm.
Kebanyakan manusia yang hidup dengan saleh percaya akan filsafat Karma, bahwa buah yang kita petik adalah hasil dari perbuatan kita sendiri. Karena kekuatan dari keyakinan kita pada doktrin dari hukum karma, kita siap untuk melangkah maju untuk melakukan perbuatan yang baik dan ragu-ragu atau menjauhkan diri dari melakukan perbuatan yang buruk. Kehilangan harapan bukanlah karakteristik atau ciri dari manusia yang berbudaya. Menderita karena kurangnya keyakinan dan kehilangan harapan adalah sebuah kelemahan; dengan menjalankan kelemahan yang seperti itu, seseorang akan kehilangan semua kekuatan manusianya yang dimilikinya. Semangat dan kepedulian akan memperlihatkan untuk kesejahteraan bagi umat manusia. Setiap individu dengan kualitas-kualitas ini pastinya akan mencapai keberhasilan dan mencapai kemuliaan dalam setiap pekerjaannya yang mereka lakukan. Oleh karena itu tuntunlah perjalanan hidupmu dengan perhatian dan semangat. (Divine Discourse, Summer Showers in Brindavan 1974, Ch 2)
-BABA
No comments:
Post a Comment