God is the source of all love; love the world as the vesture of God, no more, no less. Through love, you can merge in the ocean of love. Love cures pettiness, hate and grief. Love loosens bonds; it saves man from the torment of birth and death. Seen through the eyes of Love, all beings are beautiful, all deeds are dedicated, and all thoughts are innocent. You are all caskets of divine Love; share it, spread it. Express that Love in acts of service, words of sympathy, and thoughts of compassion. Just as when you wake up from sleep you know that the dream which you had was a matter of minutes though the chain of events dreamt spanned many years, this life will appear a transient affair when you awake into jnana after this brief 'dream of life’. Hence be always full of joy so that when death calls, you can quit with a light laugh, and not whimper in grief.
Tuhan adalah sumber dari semua kasih; mengasihi dunia sebagai wujud Tuhan, tidak lebih dan tidak kurang. Melalui kasih, engkau dapat menyatu dalam lautan kasih. Kasih menyembuhkan kepicikan, kebencian, dan kesedihan. Kasih melonggarkan ikatan; kasih menyelamatkan manusia dari siksaan kelahiran dan kematian. Melihat melalui pandangan kasih, semua makhluk adalah indah, semua perbuatan dipersembahkan, dan semua pikiran adalah tulus. Engkau adalah kotak penyimpan kasih Tuhan; bagi dan sebarkan kasih Tuhan ini. Ungkapkan kasih itu dalam tindakan pelayanan, perkataan yang menghibur, dan pikiran yang penuh welas asih. Saat engkau bangun pagi dari tidur, engkau mengetahui bahwa mimpi yang engkau alami dalam hitungan menit walaupun rangkaian kejadian dalam mimpi terbentang bertahun-tahun, hidup ini akan muncul sebagai sebuah hal yang sementara ketika engkau bangun dalam jnana setelah ‘mimpi singkat hidup ini’. Oleh karena itu, selalulah penuh dengan suka cita sehingga ketika kematian menjemputmu maka engkau dapat berhenti dengan tertawa ringan dan tidak merintih kesakitan. (Divine Discourse, July 7, 1968)
-BABA
No comments:
Post a Comment