Life is a newspaper; read casually a few columns and headlines that catch your fancy and throw it aside. Do not consider it any more important than that. Remember, today’s newspaper, is tomorrow’s 'waste paper'! So too, life is worth only a casual perusal! One birth is enough; let the death coming to you in this life be the last. You are all caskets of divine Love; share it and spread it. Express that Love in acts of service, words of sympathy, and thoughts of compassion. Just as when you wake up from sleep you know that the dream you had was a matter of minutes, even though the chain of events dreamt spanned many years, this life too will appear a transient affair when you awaken into jnana (supreme wisdom) after this brief 'dream of life’. Be always full of joy so that when death calls, you can quit with a light laugh, without whimpering in grief. I bless you to shape your life to attain that supreme everlasting bliss!
Hidup adalah sebuah surat kabar; membaca dengan detail secara tenang beberapa kolom dan berita utama yang menarik perhatianmu dan setelah membacanya koran itu dibuang. Jangan menganggap surat kabar lebih penting daripada itu. Ingatlah, surat kabar hari ini adalah limbah kertas di esok hari! Begitu juga, hidup hanya bernilai saat dijalani dengan tenang! Satu kelahiran adalah cukup; biarkan kematian datang padamu dalam hidup ini menjadi yang terakhir. Engkau semuanya adalah peti mati kasih Tuhan; bagilah dan sebarkan kasih Tuhan ini. Ungkapkan kasih Tuhan dalam perbuatan pelayanan, kata-kata penuh simpati, dan pikiran welas asih. Hanya ketika engkau terbangun dari tidur maka engkau mengetahui bahwa mimpi yang engkau alami adalah hitungan menit, walaupun rangkaian kejadian yang engkau mimpikan terbentang bertahun-tahun, hidup ini juga akan muncul sebagai sebuah peristiwa yang sementara ketika engkau terbangun dalam jnana (kebijaksanaan tertinggi) setelah ini 'mimpi hidup’ adalah singkat. Selalulah penuh dengan suka cita sehingga saat kematian menjemputmu, engkau dapat terlepas dengan tawa ringan, tanpa merintih kesakitan. Aku memberkatimu untuk membentuk hidupmu dalam mencapai kebahagiaan yang tertinggi dan abadi! - Divine Discourse, Jul 7, 1968
-BABA
No comments:
Post a Comment