It is through sankalpa (thoughts and ideas) the entire creation manifests. As is the sankalpa, so is the human life. Life itself is an interplay of sankalpa; it has life and is powerful. There are two types of sankalpas - polluted and the pure. Thoughts and feelings associated with sacred activities, helping the needy, contemplation of spiritual truths and the divine nature of God are examples of pure sankalpas. The thoughts that lead one to take up service without selfishness, without considering one’s personal gains, and considering the welfare of the nation as one’s own, are all noble sankalpas. Jealousy that arises in seeing others prosper, and doing such things that could impede their happiness, focussing on the bad in others and resorting to criticising them - these are polluted sankalpas. Sages of yore, though they were ordinary people in the beginning, were transformed into great sages through their sacred sankalpa. It is such sankalpa that transformed Ratnakara, who lived as a thief into Maharishi Valmiki.
Dengan melalui sankalpa (pikiran dan gagasan) seluruh ciptaan tercipta. Sebagaimana sankalpa, maka begitulah kehidupan manusia. Hidup itu sendiri adalah saling mempengaruhi dari sankalpa; sankalpa memiliki hidup dan sangat kuat. Ada dua jenis sankalpa – tercemar dan suci. Pikiran dan perasaan terhubung dengan perbuatan yang suci, membantu yang membutuhkan, kontemplasi pada kebenaran spiritual dan sifat alami dari Tuhan adalah sankalpa yang suci. Pikiran yang menuntun seseorang untuk melakukan pelayanan tanpa mementingkan diri sendiri, tanpa memerhatikan keuntungan pribadi, dan menganggap kesejahteraan bangsa sebagai kesejahteraannya sendiri, semuanya ini adalah sankalpa yang mulia. Kecemburuan yang muncul saat melihat kesejahteraan yang lainnya, dan melakukan hal seperti itu yang dapat menghalangi kebahagiaan mereka, fokus pada keburukan pada orang lain dan mengambil jalan untuk mengkritik mereka – semuanya itu adalah sankalpa yang tercemar. Orang suci zaman dahulu kala, walaupun mereka adalah orang yang biasa pada awalnya, berubah menjadi orang suci yang luhur melalui sankalpa mereka yang suci. Dengan sankalpa seperti ini yang merubah Ratnakara, yang hidup sebagai pencuri menjadi seorang Maharishi Valmiki. (Divine Discourse, Oct 2, 1987)
-BABA
No comments:
Post a Comment