The most direct method of spiritual success is Nishkama karma (desireless action) - action without any attention or attachment to the fruit therefrom, action as duty, action as dedication, and action as worship. But, action and the fruit thereof are not two separate entities. The fruit is the action itself, it is basically, the action in its final stage; it is the climax, the conclusion. The flower is the fruit and the fruit is the flower; one is the beginning, the other is the legitimate end. The flower becomes the fruit. So too the action becomes the consequence. One's duty is to act. Act well and act in fear of God. Act within the bounds of morality. Act in love, and continue acting. The consequences will naturally follow as the fruit follows the flower. One need not worry or exult. Act enthusiastically and with faith - success will be yours.
Metode yang paling langsung untuk keberhasilan spiritual adalah Nishkama karma (perbuatan tanpa keinginan) – perbuatan tanpa adanya perhatian atau keterikatan pada buahnya, perbuatan dilakukan sebagai kewajiban dan juga sebagai ibadah. Namun, perbuatan dan buahnya bukanlah dua hal yang terpisah. Buah atau hasilnya adalah perbuatan itu sendiri, pada dasarnya hasilnya itu adalah perbuatan di tahap akhir; ini adalah puncaknya dan kesimpulannya. Bunga adalah buah dan buah adalah bunga; yang pertama adalah diawal, sedangkan yang lainnya adalah akhir yang sah. Bunga menjadi buah. Begitu juga perbuatan menjadi akibat. Kewajiban seseorang adalah berbuat. Berbuat baik dan berbuat takut pada Tuhan. Berbuat dalam batas moralitas. Berbuat dalam kasih dan tetap melanjutkan berbuat. Akibat atau hasilnyanya secara alami akan mengikuti seperti buah mengikuti bunga. Seseorang tidak perlu cemas atau bersuka ria. Berbuatlah dengan semangat dan dengan keyakinan – keberhasilan akan menjadi milikmu. (Divine Discourse, Mar 27, 1968)
-BABA
No comments:
Post a Comment