Although God dwells in every person, this fact remains latent like oil in the gingelly seed. To manifest the Divine within you, you must go through trials and ordeals. Love for God should grow as a result of adversity. Just as gold improves in brilliance the more it is heated in the crucible, your devotion must shine when it goes through a constant purificatory process. Remember, for all the cruelty and violence that we find in the world today, the root cause is selfishness. This must be eradicated. Experience the Love Principle and rid the world of hatred. Once hatred is destroyed, world will be free from violence and strife. Cultivate Selfless Love and manifest love in all your thoughts and actions. You will experience bliss. When you are filled with Love for God, all pains and troubles will be forgotten. To propagate this principle of Divine Love, God descends in human form from time to time.
Walaupun Tuhan bersemayam di dalam setiap orang, kenyataan ini tetap tersembunyi seperti halnya minyak di dalam biji wijen. Untuk mewujudkan Tuhan di dalam dirimu, engkau harus melewati cobaan dan tantangan. Cinta kasih untuk Tuhan seharusnya tumbuh sebagai hasil dari kesulitan. Seperti halnya emas yang meningkat dalam kecemerlangan saat semakin dipanaskan dalam tempat peleburan, bhaktimu harus bersinar ketika melewati proses pemurnian secara terus menerus. Ingatlah, untuk semua kekejaman dan kekerasan yang kita temukan di dunia saat sekarang, akar penyebabnya adalah sifat mementingkan diri sendiri. Sifat ini harus dihapus. Alami prinsip cinta kasih dan hilangkan dunia kebencian. Sekali kebencian dihancurkan, dunia akan bebas dari kekerasan dan perselisihan. Tingkatkan kasih yang tanpa mementingkan diri sendiri dan wujudkan kasih dalam semua pikiran dan perbuatanmu. Engkau akan mengalami kebahagiaan. Ketika engkau diliputi dengan kasih untuk Tuhan, semua penderitaan dan masalah akan dilupakan. Untuk menyebarkan prinsip kasih Tuhan ini, Tuhan turun dalam wujud manusia dari waktu ke waktu. (Divine Discourse, Aug 21, 1992)
-BABA
No comments:
Post a Comment