Do not get discouraged that you are not able to concentrate for long when you meditate, or progress much spiritually. When you learn to ride a bicycle, you do not get the skill of keeping the balance immediately. You push the cycle along to an open ground, hop and skip, leaning now to one side and now to the other, and even terribly failing with the cycle falling upon you on many an attempt, before you are able to ride with skill. But once you get it, you never again have to worry about the balance. Automatically, you are able to make the necessary adjustments to correct the balance, is it not? After getting this skill, you can ride even through narrow streets and lanes; you do not need an open road. You can negotiate your vehicle through the most crowded thoroughfares. So too, consistent and steady practice will equip you with a concentration that will sustain you in the densest of surroundings and the most difficult situations.
Jangan menjadi berkecil hati bahwa engkau tidak mampu untuk konsentrasi dalam jangka waktu lama ketika engkau meditasi, atau tidak mampu lebih banyak maju dalam spiritual. Ketika engkau belajar untuk mengendarai sepeda, engkau tidak memiliki keahlian dalam menjaga keseimbangan dengan langsung. Engkau mengayuh pedal sepeda terus maju ke lapangan terbuka, bergerak ringan, bersandar ke samping kanan dan kiri, dan bahkan jatuh dengan sepeda menghantam di atasmu dalam berbagai usaha, sebelum engkau mampu untuk mengendarai dengan terampil. Namun sekali engkau bisa mengendarainya, engkau tidak pernah lagi harus cemas dengan keseimbangan. Secara otomatis, engkau mampu membuat penyesuaian yang diperlukan untuk menyeimbangkan kembali, bukan? Setelah mendapatkan keterampilan ini, engkau bahkan dapat mengendarai sepeda melalui jalan sempit dan gang; engkau tidak memerlukan jalan yang lebar. Engkau dapat mengatur sepedamu melalui jalan raya yang paling ramai. Begitu juga, konsistensi dan keteguhan dalam latihan akan membekalimu dengan sebuah konsentrasi yang akan mendukungmu dalam lingkungan yang padat dan keadaan yang paling sulit. (Divine Discourse, Feb 23, 1958)
-BABA
No comments:
Post a Comment