You will have to follow the path of Radha, Meera, Gouranga and Tukaram. You must feel an inseparable affinity with the Lord, as inseparable as the wave and the sea. You are really of the same essence, the same taste, the same quality as the sea, though you have the name and form of the wave. The Lord is the form with attributes (Saguna aspect) of the Paramatma (Supreme Being), that is the Universe. Butter, when in the milk, is immanent in it, and has no separate name and form; but, when you convert milk to curd and take it out, it has a name and form which makes it distinct from milk. Ghee (clarified butter) too when liquid has no particular form, but when it solidifies, it gets a form. So too Madhava-tatwam (the Divine essence) when it assumes a form, is Manava (Human form).
Engkau harus mengikuti jalan dari Radha, Meera, Gouranga dan Tukaram. Engkau harus merasakan sebuah hubungan yang tidak terpisahkan dengan Tuhan, seperti halnya gelombang dan lautan. Engkau sesungguhnya adalah intisari yang sama, rasa yang sama, kualitas yang sama seperti lautan, walaupun engkau memiliki nama dan wujud gelombang. Tuhan adalah wujud dengan kualitas (Saguna) adalah aspek dari Paramatma (yang Maha tinggi), itu adalah alam semesta. Mentega ketika masih ada dalam susu adalah bersifat tetap ada di dalamnya, dan tidak memiliki nama dan wujud yang terpisah; namun ketika engkau merubah susu menjadi dadih dan mengeluarkannya, maka dadih itu memiliki nama dan wujud yang membuatnya terpisah dari susu. Ghee (clarified butter) juga ketika cair tidak memiliki wujud tertentu, namun ketika mengeras maka ia mendapatkan sebuah bentuk. Begitu juga dengan Madhava-tatwam (intisari Tuhan) ketika mengambil sebuah wujud, adalah Manava (wujud manusia). (Divine Discourse, Oct 10, 1964)
-BABA
No comments:
Post a Comment