To conquer egoism, no rigorous exercise or breath control is necessary. Not even complicated scholarship. Gopikas confirmed this truth. They were simple rural folks, untouched by the conclusions of deep study. Narada was once so shocked at their ignorance of the science of spiritual progress that he volunteered to go and offer some lessons in Jnana (wisdom). On entry into Brindavan he found that the gopis selling milk or curds in the streets forgot to shout the names of the items they were selling and were calling out, "Govinda, Narayana"! They continuously pined and called out the names of the Lord. That is how immersed they were in God-consciousness. The dust of Brindavan was highly sacred for them. They had no wish for sensual pleasures (vishayavasana) and hence, they had no ignorance (ajnana). Narada realised that they needed no spiritual lessons! Instead, he prayed to them to teach him the means of getting that deep yearning for the Lord!
Untuk mengatasi egoisme, tidak ada latihan keras atau pengendalian pernafasan yang diperlukan. Bahkan tidak juga pengetahuan yang rumit. Para Gopika menyatakan kebenaran ini. Mereka sangatlah warga pedesaan yang sederhana, tidak tersentuh dengan tinjauan dari pembelajaran yang mendalam. Suatu hari Narada menjadi terkejut akan ketidaktahuan para Gopi akan pengetahuan kemajuan spiritual dimana Narada menawarkan diri secara sukarela untuk mengajarkan beberapa pelajaran tentang kebijaksanaan (Jnana). Saat memasuki Brindavan Narada mendapatkan para Gopi sedang menjual susu atau dadih di jalanan namun mereka lupa meneriakkan barang dagangan yang mereka jual dan hanya meneriakkan, "Govinda, Narayana"! Mereka secara terus menerus merindukan dan meneriakkan nama Tuhan. Itulah bagaimana mereka tenggelam dalam kesadaran Tuhan. Debu yang ada di Brindavan sangatlah suci bagi mereka. Para Gopi tidak memiliki kesenangan sensual (vishayavasana) dan oleh karena itu, mereka tidak memiliki kualitas ketidaktahuan (ajnana). Narada menyadari bahwa para Gopi tidak membutuhkan pelajaran spiritual! Malahan, Narada memohon kepada para Gopi untuk mengajarinya sarana untuk bisa memiliki kerinduan yang mendalam pada Tuhan! (Divine Discourse, Apr 15, 1964)
-BABA
No comments:
Post a Comment