Many of you grieve: “It is said that getting the audience of a holy person is destruction of sin (darshanam papa nashanam). Well, I have had darshan not once but many times, and yet, my evil fate has not left me and I am suffering even more than before!” True, you may have come and had darshan, and sowed fresh seeds secured from the holy places — seeds of love, faith, devotion, good company, godly thoughts, remembering God’s name, etc. And you may have learnt the art of intensive cultivation and soil preparation. Now you have to carefully sow the seeds in well-prepared fields of cleansed hearts. Until the new harvest, when the fresh produce comes in, don’t you have to consume the grain already stored in previous harvests? The troubles and anxieties you experience now are the crop collected in your previous harvests, so do not grieve and lose heart!
Banyak darimu yang meratapi: “Dikatakan bahwa berkumpul dengan orang-orang yang suci dapat menghancurkan dosa (darshanam papa nashanam). Jadi, saya telah mendapatkan darshan tidak hanya sekali namun berkali-kali, namun sifat jahatku tidak meninggalkanku dan saya menderita bahkan lebih buruk daripada sebelumnya!” Benar, engkau mungkin telah datang dan mendapatkan darshan serta telah menaburkan benih yang segar yang di dapat dari tempat suci— benih cinta kasih, keyakinan, bhakti, pergaulan yang baik, pikiran yang suci, mengingat nama suci Tuhan, dsb. Dan engkau mungkin telah belajar seni penanaman yang intensif dan juga persiapan tanah. Sekarang engkau harus secara hati-hati menabur benih-benih itu dalam ladang hati yang suci yang telah dipersiapkan dengan baik. Sampai panen baru, sebelum hasil panen baru yang segar masuk, bukankah engkau harus mengonsumsi bahan makanan yang telah disimpan dari panen sebelumnya? Masalah dan kecemasan yang engkau alami sekarang adalah hasil yang dikumpulkan dari panen sebelumnya, jadi jangan bersedih hati dan berkecil hati! (Shivaratri Discourse, March 1963)
-BABA
No comments:
Post a Comment