The power of faith is illustrated in an incident from the life of Christ. Once a blind man approached Jesus and prayed: "Lord! Restore my sight." Jesus asked him: "Do you believe that I can restore your sight?” "Yes, Lord!" the man said. "If that is so, then open your eyes and see," said Jesus. The blind man opened his eyes and got his sight. Likewise, people pray to Swami to give something or other. Do you believe that I have the power to give what you seek? My response is dependent on your faith. People today are like an individual standing on the ground wishing to see the pilot of a plane moving in the sky. The only way the person can see the pilot is by getting into the plane. To experience God you have to aspire for a vision of God. That is the way to lead an ideal and blissful life.
Kekuatan dari keyakinan digambarkan dalam sebuah kejadian dari hidup Jesus. Pada suatu hari ada seorang yang buta mendekati Jesus dan berdoa: "Tuhan pulihkan penglihatanku." Jesus menanyakannya: "Apakah engkau percaya bahwa Aku dapat memulihkan penglihatanmu?” "Ya Tuhan!" orang buta itu berkata. "Jika memang seperti itu, sekarang buka matamu dan lihatlah," kata Jesus. Orang buta itu membuka matanya dan mendapatkan penglihatannya kembali. Sama halnya, orang-orang berdoa kepada Swami untuk memberikan sesuatu atau yang lainnya. Apakah engkau percaya bahwa Aku memiliki kekuatan untuk memberikan apa yang engkau inginkan? Respon-Ku tergantung dari keyakinanmu. Orang-orang saat sekarang seperti seseorang yang berdiri diatas tanah yang berharap bisa melihat pilot dari pesawat yang terbang diatas angkasa. Satu-satunya cara seseorang dapat melihat pilot adalah dengan masuk ke dalam pesawat. Untuk mengalami Tuhan engkau harus menginginkan sebuah pandangan akan Tuhan. Itu adalah jalan untuk menuntun pada hidup yang ideal dan penuh kebahagiaan. (Divine Discourse, Sep 7, 1997)
-BABA
No comments:
Post a Comment