Resolve to emulate those who do better than yourself and earn equal appreciation. Strive to acquire knowledge, wisdom and success that you aspire, righteously. That is the real ambition. Instead, if you wish for the downfall of others who are successful, that very intent reveals your brutish nature. It will lead you to perdition for sure. Praising oneself and condemning others are also as deadly as envy. Attempting to hide one’s meanness and wickedness, wearing the mask of goodness, justifying one’s faults and exaggerating one’s attainments — these are also definitely poisonous traits. Equally poisonous is the habit of ignoring the good in others and assiduously seeking only their faults. Never speak words that demean anyone. When we are friendly with someone and like them, whatever they do is certain to strike us as good. When the wind changes and the same person is disliked, even the good they do feels wrongful to us. Both these reactions are not commendable!
Putuskan untuk berusaha meneladani mereka yang melakukan hal yang lebih baik dari dirimu sendiri dan mendapatkan penghargaan yang sama. Berusahalah untuk mendapatkan pengetahuan, kebijaksanaan, dan keberhasilan yang engkau impikan dengan jalan yang benar. Itu adalah ambisi yang benar. Sebaliknya, jika engkau mengharapkan kejatuhan orang lain yang sukses maka itu menunjukkan sifatmu yang brutal. Hal ini pastinya akan membawamu pada kehancuran. Memuji diri sendiri dan menghina orang lain adalah juga mematikan seperti halnya iri hati. Berusaha untuk menyembunyikan keburukan dan kejahatan diri, memakai topeng kebaikan, membenarkan kesalahan serta melebih-lebihkan pencapaian diri – kedua hal ini pastinya merupakan sifat yang beracun. Sama beracunnya dengan kebiasaan mengabaikan kebaikan dalam diri orang lain dan asyik hanya mencari kesalahan orang lain. Jangan pernah untuk mengucapkan kata-kata yang merendahkan siapapun juga. Ketika kita bersahabat dengan seseorang dan menyukai mereka, apapun yang mereka lakukan pastinya kita anggap baik. Bila keadaan berubah dan orang yang sama tidak disukai, bahkan kebaikan yang dilakukannya kita anggap salah. Kedua reaksi ini adalah tidak terpuji! (Ch 17, Vidya Vahini)
-BABA
No comments:
Post a Comment