It may take many lives for a man or a woman to prove that they know what is best for them, that they are able to chalk out their own future without harming themselves or others, that they are aware of the pitfalls on the way. So it is best to trust the experience of sages, who were filled with compassion and who were moved by that compassion to illumine the path of liberation. This experience is enshrined in the Scriptures (Vedas). Faith in the Vedas irrigates the heart and makes it yield the harvest of universal love. The Sastras warn you of false steps, they console you in times of stress, they strengthen you in distress, and they give correct interpretations of moral dilemmas. They prescribe the dress, the food, the manner of speech, the methods of social conduct, the mode of mutual behaviour, and the lines of onward march. They are the conscience of society.
Ini mungkin memerlukan banyak kelahiran bagi manusia untuk membuktikan bahwa mereka mengetahui apa yang terbaik bagi mereka, bahwa mereka mampu untuk menguraikan masa depan mereka sendiri tanpa menyakiti diri mereka sendiri dan juga orang lain, bahwa mereka sadar pada perangkap yang ada di jalan. Jadi, yang terbaik adalah dengan mempercayai pengalaman dari orang-orang suci yang diliputi dengan welas asih dan yang digerakkan oleh rasa welas asih untuk menerangi jalan pembebasan. Pengalaman ini diabadikan di dalam naskah suci (Veda). Keyakinan pada Weda mengairi hari dan membuatnya menghasilkan panen berupa kasih yang universal. Naskah-naskah suci memperingatkanmu pada langkah-langkah yang salah, naskah-naskah suci juga menghiburmu pada saat-saat tertekan, naskah-naskah suci juga menguatkanmu pada saat mengalami kesusahan, dan memberikan interpretasi yang benar tentang dilema moral. Naskah-naskah suci menentukan pakaian, makanan, cara berbicara, bentuk perilaku timbal balik, dan bentuk-bentuk dalam perjalanan ke depan. Naskah-naskah suci adalah suara hati dari masyarakat. (Divine Discourse, Jan 25, 1963)
-BABA
No comments:
Post a Comment