Your time must be used not only in the task of collecting information and earning certain skills that will give you an income on which you can live; it must also be used to acquire the art of being content and calm, collected and courageous. You must also cultivate an ardent thirst for knowing the truth of the world and of your own Self. Let your words be like honey; your hearts be as soft as butter! Your outlook must be like the lamp - illumining, not confusing. Be like the umpire on the football field, watching the game, judging the play according to the rules laid down, unaffected by success or reverse of one team vs another! Remember, you are all pilgrims, moving along this land of action (Karma kshetra) to the goal of land of righteousness (Dharma kshethra). Be humble and strong to resist temptation. Do not yield like cowards to the sly insinuations of the senses.
Waktumu harus digunakan tidak hanya dalam tugas mengumpulkan informasi dan mendapatkan keahlian tertentu yang akan memberikanmu pendapatan untuk engkau bisa hidup; waktumu seharusnya juga digunakan untuk mendapatkan seni bersyukur dan tenang, pengendalian diri dan berani. Engkau juga harus meningkatkan rasa haus yang mendalam untuk mengetahui kebenaran dari dunia dan kebenaran dari Jati dirimu sendiri. Biarkan kata-katamu seperti halnya madu; hatimu selembut mentega! Pandanganmu harus seperti lentera – menerangi dan tidak membingungkan. Jadilah seperti wasit dalam pertandingan sepak bola, menyaksikan pertandingan, menilai permainan berdasarkan pada peraturan yang ada, tidak terpengaruh oleh keberhasilan atau sebaliknya pada satu team vs team yang lain! Ingatlah, engkau semua adalah peziarah, berjalan sepanjang di ladang perbuatan (Karma kshetra) menuju pada tujuan yaitu ladang kebajikan (Dharma kshethra). Jadilah rendah hati dan kuat untuk menolak godaan. Jangan menyerah seperti pengecut pada sindiran indera yang licik. -Divine Discourse, Mar 13, 1964
-BABA
No comments:
Post a Comment